Berita Lubuklinggau
Harga Cabai Naik Karena Apa? Ini Kata Pedagang Pasar Inpres Lubuklinggau
Harga cabai terus naik, Ini penyebab harga cabai naik kata Pedagang Pasar Inpres Lubuklinggau.
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Yohanes Tri Nugroho
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU --Saat ini harga cabai merah di pasar tradisional Lubuklinggau Sumatera Selatan (Sumsel) tembus Rp80 ribu.
Kenaikan harga cabai ini secara signifikan ini terjadi sejak tiga hari lalu.
Dewiyana (53) seorang pedagang mengaku sebelumnya masih menjual cabai merah Rp60 ribu per kilogram, namun semenjak tiga hari terakhir meroket tajam.
"Kami jual Rp80 ribu per kilogram,” kata perempuan yang berdagang cabai merah di Jalan Kalimantan Pasar Inpres Lubuklinggau ini pada wartawan, Jumat (10/6/2020).
Masalah penyebabnya ibu dua anak ini tidak tahu penyebab harga cabai naik. Sebab mereka membeli sudah sistem operan dari pedagang lainnya.
“Kami ini beli sistem ambil operan. Kalau cabai dari Curup (Bengkulu) Modalnya naik,” jadi kami jual harga naik,” katanya.
Menurutnya, semenjak harga cabai mahal, saat ini pembeli semakin sepi. Meski ada yang membeli itu mengurangi jumlah pembelian.
“Sudah jarang yang beli kiloan. Paling ada yag beli setengah kilogram. Atau seperempat kilogram,” tambahnya.
Dia mengaku, tidak hanya cabai merah, cabai rawit hijau harganya juga naik. Dari sebelumnya Rp35 ribu per kilogram.
“Saat ini sudah mencapai Rp50 ribu per kilogram,” ungkapnya.
Sementara Din pedagang lainnya mengatakan mereka membeli cabai tersebut sudah dalam keadan harga tinggi, modalnya saja antara Rp60 ribu hingga Rp65 ribu per Kg
"Akibat tingginya harga cabai saat ini rata-rata kami menjual Rp80 ribu per Kg, bahkan ada yang menjual Rp85 ribu per Kg," ungkapnya.
Menurutnya naiknya harga cabai saat ini dipengaruhi oleh kondisi cuaca, banyak petani gagal panen, sehingga petani yang panen jumlahnya hanya sedikit.