Berita Palembang
Presentase Kesembuhan PMK pada Sapi 90 Persen, PDHI Sumsel Minta Peternak Cepat Lapor
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menjangkiti hewan ternak sapi masih ada di Sumsel bahkan angkanya cukup tinggi saat ini.
Penulis: Hartati | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menjangkiti hewan ternak sapi masih ada di Sumsel bahkan angkanya cukup tinggi saat ini.
Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Sumatera Selatan Jafrizal di Palembang, mengatakan memang benar di Palembang masih ada PMK pada sapi namun data pasti berapa jumlahnya itu ada pada Pemerintah dan peternak sendiri.
PHDI hanya fokus pada usaha penyembuhannya bukan pada angka ternak yang terjangkit.
"Nihil PMK yang dikatakan Dinas Ketahan Pangan itu data lama sebab tidak ada yang lapor sapinya sakit tapi sejak diedukasi sudah ada laporannya menurut ketua peternak angkanya bisa mencapai ribuan dan bisa dikonfirmasi ulang," ujarnya.
Jafrizal juga menghimbau agar peternak segera melapor jika sapi terjangkit PMK jangan cuma diam saja.
Semakin cepat diketahui sakitnya makin semakin cepat diobati sehingga potensi sembuh juga lebih besar.
"Selama ini kan tidak ada yang melapor kalau sapinya sakit jadi data nihil PMK itu data lama yang disampaikan dinas terkait dan saat ini memang masih ada di Palembang juga Sumsel," katanya, Kamis (9/6/2022).
Jafrizal mengatakan persentase kesembuhan sapi ini cukup besar yakni 90 persen karena angka kematiannya juga kecil 5-10 persen saja.
Oleh sebab itu harus cepat diobati agar sehat dan kembali pulih.
Dia mengatakan PMK ini tidak berbahaya bagi manusia namun karena ini virus, penyebarannya cepat sama seperti Covid-19 menyebar cepat menular dari satu sapi ke sapi lainnya.
Jika dibiarkan saja bakal akibatnya sapi akan mati massal.
Kendala penyembuhan sapi juga terbatas karena saat ini obat penyembuhannya juga kosong sebab penyakit ini sudah lebih dulu menyerang ternak di Jawa sejak sebelum idul Fitri lalu.
Penangan nya sebenarnya cukup mudah saat sapi sudah terlihat demam ditandai dengan tidak nafsu makan, badan gemetar maka segera beri obat penyembuhnya berupa obat anti implamasi atau sejenisnya.
Bisa juga dengan memberikan parasetamol karena memang obat khususnya kosong.
Keberadaan paracetamol pun bahkan saat ini cukup sulit ditemui dan kalau ada harganya juga lebih mahal.
Baca juga: Silaturahmi Komunitas Maritim Pelindo Regional 2 Palembang