Berita Nasional
Biksu Sebut Rakyat Kecil Tidak akan Mampu Bayar Rp 750 Ribu Demi Naik Candi Borobudur
Rakyat kecil dipastikan tidak akan sanggup naik Candi Borobudur. Bhikkhu Sri Pannyavaro Mahathera menanggapi wacana kenaikan tarif naik ke Candi Boro
TRIBUNSUMSEL.COM - Rakyat kecil dipastikan tidak akan sanggup naik Candi Borobudur.
Bhikkhu Sri Pannyavaro Mahathera menanggapi wacana kenaikan tarif naik ke Candi Borobudur yaitu sebesar Rp 750 ribu.
Melalui akun Instagram Resmi Sangha Theravada Indonesia (STI), @medkomsti, Pannyavaro menilai kenaikan tarif tersebut tidak dapat dipenuhi oleh rakyat kecil khususnya dari umat Buddha.
Menurut Pannyavaro, mereka tidak akan mampu membayar untuk naik candi dalam rangka melakukan 'puja' atau 'pradaksina'.
"Rakyat kecil (umat Buddha pedesaan yang berada cukup banyak di Jawa Tengah) sampai meninggal dunia pun tentu tidak akan mampu naik ke atas candi untuk melakukan 'puja' atau 'pradaksina' karena harus membayar biaya yang sangat mahal bagi mereka: Rp750.000,- per orang," ujarnya.
Namun di sisi lain, ia mendukung adanya pembatasan jumlah pengunjung untuk naik ke Candi Borobudur sebanyak 1.200 orang.
Hanya saja, Pannyavaro tetap menganggap tarif sejumlah Rp 750 ribu memberatkan bagi masyarakat miskin.
Untuk mendukung rencana pembatasan itu, Pannyavaro pun mengusulkan apabila kuota per hari sudah terpenuhi maka pengunjung yang ingin naik di hari yang sama dapat melakukannya di hari lain.
"Kalau pada hari itu kuota sudah penuh, dimohon saja naik pada hari berikutnya atau hari yang lain. Kalau pengunjung tidak mau atau tidak bisa naik pada hari lain, ya sudah! Apalagi pendaftaran bisa dilakukan melalui 'on line'," katanya.
"Tetapi, jangan hanya yang punya uang saja yang boleh naik, atau dengan jalan lain harus menjadi bhiksu dulu, atau kembali menjadi murid sekolah. Tentu hal ini sangat tidak mungkin," imbuhnya.