Berita Sumsel Maju untuk Semua

Hadiri HUT RS Pelabuhan ke-23, Herman Deru Lauching Pengobatan Pemecah Batu Ginjal Tanpa Operasi

Layanan ini merupakan metode pengobatan penyakit batu ginjal yang praktis dan efisien memakai gelombang kejut.

Penulis: Sri Hidayatun | Editor: Vanda Rosetiati
Humas Pemprov Sumsel
Gubernur Sumsel H. Herman Deru secara resmi melakukan Grand Launching RS Pelabuhan Palembang sekaligus memperingati HUT ke-23 PT. RS Pelabuhan, Jumat (20/5/2022) sore. 

TRIBUNSUMSEL.COM.PALEMBANG- Mendukung percepatan terwujudnya program Sumsel Health Tourism, Gubernur Sumsel H. Herman Deru secara resmi melakukan Grand Launching RS Pelabuhan Palembang sekaligus memperingati HUT ke-23 PT. RS Pelabuhan, Jumat (20/5/2022) sore.

Dalam kesempatan itu ia juga mengenalkan layanan terbaru di RS tersebut yakni Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL).

Layanan ini merupakan metode pengobatan penyakit batu ginjal yang praktis dan efisien memakai gelombang kejut.

Dengan metode ini, pasien penyakit batu ginjal tak perlu lagi menjalani operasi besar untuk mengambil batu ginjal dari dalam tubuhnya.

Saat ini menurutnya mungkin masih ada masyarakat bingung mengenai rumah sakit ini.

Karena RS ini sudah melayani masyarakat sejak 41 tahun silam.

"Namanya dulu RS Boombaru. Namun sejak tahun 1999 berubah menjadi Perusahaan Terbatas. Inilah namanya Rumah Sakit Pelabuhan Palembang, " jelas Herman Deru.

Berbagai inovasi pelayanan yang dilakukan RS ini menurutnya sangat membanggakan karena sesuai dengan cita-cita besarnya mewujudkan Sumsel Health Tourism.

Untuk mewujudkan hal tersebut Ia mengaku tak bisa bekerja sendiri.

Karena itu pula Ia menghimbau RS-RS di Sumsel mulai memetakan keunggulan masing-masing pelayanan seperti misalnya di RSUD Siti Fatimah Azzahra rujukan jantung, serta RS Hermina pelayanan ibu dan anak.

"Nanti RS yang lain juga begitu. Ada unggulan masing-masing. Dan ini bukan hanya di Palembang saja tapi di Kabupaten/kota lain juga. Dan terpenting unggulannya tidak overlap (tumpang tindih)," ujarnya.

Dengan semakin baiknya pelayanan rumah sakit di Sumsel, maka Sumsel akan semakin sentral menjadi rujukan berobat bagi warga lain di sekitar Provinsi.

Selain itu masyarakat juga semakin percaya berobat di RS-RS daerahnya sendiri.

"Health tourism itu tekad ya, sekarang kita mulai rajut. Target kita 10 tahun mendatang masyarakat Sumsel tidak berobat keluar karena layanan terpenuhi. Bahkan orang luar juga datang untuk mendapatkan layanan pengobatan," jelasnya.

Di tengah tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan yang semakin tinggi, RS dituntut harus bermutu mampu berkompetisi dan mampu mewujudkan efisiensi serta dapat menjakankan fungsi sosial berlandaskan norma, moral dan etika.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved