Berita Lubuklinggau
Sudah 14 Ekor Sapi Terpapar, Penyakit Mulut dan Kuku di Lubuklinggau Makin Meluas
Jumlah hewan ternak sapi terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan (Sumsel) terus bertambah.
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Yohanes Tri Nugroho
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU --Jumlah hewan ternak sapi yang terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan (Sumsel) terus bertambah.
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kota Lubuklinggau jumlah sapi yang tertular penyakit PMK di Lubuklinggau saat ini sudah 14 ekor.
Terbaru empat ekor sapi tertular penyakit PMK di wilayah Kelurahan Temam dan Kelurahan Jogo Boyo, dari empat ekor sapi yang tertular itu satu terpaksa di potong.
Terus bertambahnya jumlah ternak sapi, yang terinfeksi penyakit PMK ini terjadi lantaran cepatnya penyebaran virus itu.
Kepala Dinas Pertanian Kota Lubuklinggau, Eka Ardi Aguscik membenarkan, bila penyakit PMK di Lubuklinggau saat ini semakin meluas, bahkan terbaru empat ekor sapi di dua kelurahan kembali terpapar penyakit PMK.
"Ada penambahan suspek sebanyak empat ekor, satu di potong, Namun untuk mati masih yang lama itulah (empat sapi di Marga Rejo)," ungkapnya.
Eka menyebutkan tambahan empat ekor sapi suspek tersebut berada di wilayah Kelurahan Jogoboyo dan Air Teman.
"Dua di kelurahan Jogo Boyo, Dua di Kelurahan Air Temam, hingga saat ini total yang sudah dipotong tujuh ekor sapi," ujarnya.
Eka menyampaikan, pasca hasil uji Laboratorium (Lab) menyatakan ke 10 ekor sapi di Marga Rejo kemarin positif terpapar penyakit PMK.
Sejak awal pihaknya telah melakukan langkah -langkah penanggulangan, bahkan dari awal sebelum dinyatakan positif pihaknya telah mendatangi para peternak.
"Sapi-sapi yang sekiranya gejala sudah berat kami minta untuk melakukan penyembelihan atau dimusnahkan," ujarnya.
Baca juga: BREAKING NEWS- 10 Sapi di Lubuklinggau Positif Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)
Kemudian pihaknya sudah menerjunkan bagian kesehatan hewan (Keswan) untuk meminta para peternak untuk melakukan penyemprotan disinfektan pada lingkungan kandang masing-masing.
"Kami juga memberikan vitamin terhadap sapi sakit atau yang belum terserang dan minta untuk melakukan pembersihan lingkungan," ungkapnya.