Mahasiswi Dirampok dan Dirudapaksa

Trauma Berat, Mahasiswi Korban Rampok dan Rudapaksa di Lubuklinggau Terus Menangis Takut Orang Asing

Trauma berat, mahasiswa dirampok dan dirudapaksa di Lubuklinggau terus menangis takut orang asing.

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/EKO HEPRONIS
Bunga, sebut saja nama mahasiswi di Lubuklinggau dirampok dan dirudapaksa, tangan diikat mulut dibekap kain, Sabtu (14/5/2022). Korban trauma berat, terus menangis takut lihat orang asing. 

TRIBUNSUMSEL.COM.LUBUKLINGGAU - Trauma berat, mahasiswa dirampok dan dirudapaksa di Lubuklinggau terus menangis takut orang asing. 

Kondisi Bunga (21), sebut saja nama mahasiswi tersebut diungkap oleh keluarga juga tetangga korban.

Menurut penuturan tetangganya Wiwik, Bunga sehabis kejadian berteriak mintak tolong dan langsung ketakutan.

Bahkan sehabis dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan visum, pihak keluarga melarang Bunga untuk ditemui karena alasan korban malu dan takut.

Perampokan dan pemerkosaan tersebut dialami Bunga di rumahnya di RT 2A Kelurahan Taba Baru, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Sabtu (14/5/2022) pagi sekira pukul 08.00 WIB.

Wiwik tetangga depan rumah Bunga ketika mendengar orang berteriak langsung keluar, seketika itu Wiwik melihat Bunga menangis langsung bertanya dan menghampirinya. Bunga saat itu terlihat sangat ketakutan.

Setelah mendengar cerita Bunga, Wiwik meminta tolong kepada tetangga lainnya, suasana kampung yang semula sepi tiba-tiba langsung ramai.

Puluhan warga yang mendengar berita itu langsung kumpul, Kemudian ada yang langsung memanggil kedua orang tua Bunga dan melaporkan kejadian itu ke Polsek Lubuklinggau Utara.

"Saat kami tanya pelaku disekap dalam kamar dan tangannya serta mulutnya di bekap, lalu pelaku melakukan itu (pemerkosaan)," ungkap Wiwik.

Menurut penuturan Wiwik saat mereka tanya pelaku tidak menggunakan penutup wajah dan diduga bukan warga setempat, karena korban tidak mengenal sama sekali pelaku.

"Korban tidak kenal sama sekali," ungkapnya.

Akibat kejadian ini Bunga mengalami trauma dan kehilangan laptop, handphone serta uang tunai sebesar Rp 4 juta.

Baca juga: Kronologis Mahasiswi Dirampok dan Dirudapaksa, Pelaku Dongkel Pintu, Korban Diancam Pisau

Berdasarkan informasi dihimpun kejadian perampokan disertai pemerkosaan ini bermula saat korban tengah tiduran di dalam kamar tepatnya di kamar tengah rumahnya.

Saat itu suasana rumah sedang sepi karena kedua orang tuanya sejak pagi pergi ke kebun menyadap karet, sementara adiknya Ilham sedang pergi sekolah.

Tiba-tiba Bunga terbangun mendengar suara kletek-kletek seperti orang membuka pintu, saat terbangun Bunga langsung memanggil nama Ham (adiknya) karena mengira adiknya sudah pulang sekolah.

Saat hendak keluar kamar, tiba-tiba seorang pelaku sudah berada di depan kamarnya sembari mengacungkan sebilah pisau.

Pelaku langsung mengancam Bunga dengan sebilah pisau agar korban tidak berteriak, dibawah acungan sebilah pisau itu pelaku meminta uang.

Kemudian pelaku menggiring Bunga untuk menunjukkan uang Rp 4 juta simpanan ayahnya.
Setelah mengambil uang, pelaku menggiring Bunga menuju kamarnya, di sana pelaku mengikat tangan dan membekap mulut Bunga.

Bahkan melihat Bunga tidak berdaya pelaku memperkosanya.

Setelah memperkosa Bunga, pelaku mengambil handphone dan mengambil Laptop miliknya, kemudian kabur melarikan diri.

Setelah pelaku kabur, Bunga berhasil membuka ikatan tali tangan dan kakinya, lalu berteriak minta tolong kepada tetangganya.

Baca berita lainnya langsung dari google news

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved