Idul Fitri 2022

Ingin Untung Besar, Oknum Pegawai Bank BUMN Jadi Penyuplai Uang Baru, Transaksi Hingga Miliaran

AH disuplai oleh MAS oknum pegawai Bank BUMN di kawasan Jalan Kalibutuh Surabaya yang menjabat di bagian perkreditan rakyat.

Editor: Slamet Teguh
TribunJatim.com/ Firman Rachmanudin
Mobil yang digunakan untuk mengantar uang di Jawa Timur 

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Firman Rachmanudin

TRIBUNSUMSEL.COM, SURABAYA - Usai menjalani ibadah puasa di bulan ramadan.

Umat muslim bakal merayakan hari raya Idul Fitri.

Di Indonesia, salah satu tradisi saat merayakan hari raya Idul Fitri ialah berbagi THR.

Hal itupun ternyata dimanfaatkan sejumlah oknum.

Pecahan uang nominal kecil yang beredar di sepanjang jalan Pahlawan Surabaya jelang lebaran Idul Fitri itu diketahui disuplai oleh seorang berinisial AH, warga Sidoarjo.

Informasi yang didapat TribunJatim Network, dalam setiap transaksi yang dilakukan oleh AH kepada para pengepul hingga pedagang uang pecahan kecil itu, bisa mencapai puluhan miliar setiap harinya.

AH disuplai oleh MAS oknum pegawai Bank BUMN di kawasan Jalan Kalibutuh Surabaya yang menjabat di bagian perkreditan rakyat.

Untuk bertransaksi, uang dengan jumlah puluhan miliar tersebut, diantar oleh mobil dari berbagai Bank tanpa adanya pengawalan dari kepolisian.

"Setiap hari transaksi mencapai puluhan miliar, uang yang akan disebar ke seluruh Jawa timur, dengan pecahan Rp 20 ribu hingga Rp 1000 rupiah." ungkap Boncel (bukan nama sebenarnya).

Boncel menjelaskan, para pengepul di seluruh Jawa Timur yang akan mendapatkan uang pecahan tersebut, terlebih dahulu mentransfer dananya melalui rekening BCA 6100574XXX atas nama AH.

"Ya kalau ingin mendapatkan itu, para pengepul harus mentransfer dananya ke nomor rekening milik AH. Tentunya nilainya harus lebih besar dari jumlah yang ditukarkan atau didapatkan," tambah sumber tersebut.

Disinggung peran dari MAS sendiri, Boncel menegaskan, MAS sangat aktif memberikan informasi harga uang baru kepada para pengepul.

"Dia sangat aktif memberikan informasi harga, bahkan dirinya juga melayani langsung pengepul yang akan mengambil uang di rumah AH dengan menggunakan seragam kantornya," ucapnya lebih lanjut.

Dalam transaksi uang pecahan yang akan diperjualkan belikan tersebut, menurut Boncel dikirim menggunakan mobil L 9584 AL dan L 9112 GV langsung ke rumah AH di wilayah Sidoarjo.

"Ya dikirimnya langsung ke rumah AH di kawasan Deltasari cluster Delta Tama," tegasnya.

Disinggung dengan mobil berisi uang Rp 5 miliar yang diamankan Polres Mojokerto Kota beberapa hari lalu, Boncel menduga jika mobil itu juga milik pengepul meski tidak menyebut secara detail jaringan AH.

"Ya itu sama, yang pasti pengepul yang membeli uang pecahan terhadap AH dari sejumlah daerah di Jawa Timur," uncapnya yang mengaku kenal dengan pemilik uang yang diamankan.

Baca juga: 4 Tips Mengelola Uang THR Lebaran Agar Tidak Habis Sia-sia, Perlu Lakukan Langkah Ini

Baca juga: Pengakuan Kalung, Pelaku Begal Burai OI, Kalud Diminta Istri Cari Uang Lebaran

Seperti diberitakan sebelumnya, Ahmad (bukan nama sebenarnya) penjual uang pecahan baru mngaku, bahwa Bank Indonesia (BI) melayani penukaran uang baru dengan batas maksimal Rp 3,8 juta setiap orang.

"Ya kalau menukar di BI, cuma segitu dan tidak mungkin bisa memenuhi stoklah, apalagi di bank lain tidak menerima penukaran itu. Tapi disini kan ada orang dalam," ungkapnya.

Dirinya juga menduga ada yang permainan yang dilakukan oleh pihak oknum pegawai BI yang mempunyai jabatan cukup tinggi dengan pengepul sehingga dapat mengeluarkan uang pecahan baru untuk di jual.

 

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Terduga Pegawai Bank BUMN Jadi Penyuplai Uang Baru di Jatim, Transaksi sampai Miliaran Rupiah.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved