Berita Ogan Ilir
Melihat Proses Pembuatan Dodol Khas Tanjung Sejaro OI, Langganan Keluarga Wagub Sumsel Mawardi Yahya
Melihat proses pembuatan dodol khas Tanjung Sejaro OI, langganan keluarga Wagub Sumsel Mawardi Yahya.
Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Melihat proses pembuatan dodol khas Tanjung Sejaro OI, langganan keluarga Wagub Sumsel Mawardi Yahya.
Jelang lebaran Idul Fitri mendatang, para produsen makanan terutama kue di Indralaya Ogan Ilir mulai sibuk melayani permintaan konsumen.
Salah satunya Zahuro, seorang pembuat makanan tradisional di Desa Tanjung Sejaro, Kecamatan Indralaya.
Pesanan makanan silih berganti datang ke Zahuro dan dia pun mengajak TribunSumsel.com melihat pembuatan dodol.
"Ada pesanan dodol 1 kilo dari orang Palembang," kata Zahuro kepada TribunSumsel.com, Jumat (8/4/2022).
Mula-mula disiapkan terlebih dahulu empat bahan utama yakni tepung ketan, gula merah, gula pasir masing-masing satu kilogram dan santan satu liter.
Keempat bahan ini dicampur dalam wajan anti lengket dan diaduk tanpa henti selama kurang lebih satu jam.
"Adonan diaduk nonstop hingga teksturnya padat dan berwarna coklat tua," kata Zahuro.
Setelah satu jam, dodol original buatan Zahuro jadi dan dituangkan ke wadah plastik berbentuk persegi panjang.
Jika sudah jadi, dodol belum dapat langsung dikonsumsi, melainkan harus didinginkan dulu selama dua hingga tiga jam.
"Setelah dingin, dodol baru bisa dipotong atau dikemas sesuai permintaan," ujar Zahuro.
Wanita 50 tahun ini mengatakan, dodol rasa original dipatok dengan harga Rp 40 ribu.
Zahuro juga menerima pesanan dodol berbagai varian rasa, seperti durian yang juga banyak diminati konsumen.
"Dodol durian harganya Rp 50 ribu. Tapi biasanya orang pesan kalau lagi musim durian," jelasnya.
"Kalau pesan dodol dan termasuk packing, harganya bisa sampai Rp 60 ribu. Ini biasanya untuk pengiriman jarak jauh," jelasnya lagi.
Baca juga: Kue Barongko Khas Bugis, Sajian Safari Ramadhan Bupati Banyuasin Askolani ke Makarti Jaya