Berita Nasional
Keturunan PKI Bisa jadi TNI, Tes Renang Dihapuskan, Aturan Baru Tes TNI Gebrakan Jenderal Andika
Jenderal Andika meminta tes renang dan tes akademik dalam proses penerimaan prajurit TNI tahun anggaran 2022 ditiadakan.
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Aturan baru penerimaan prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) tahun anggaran 2022.
Panglima Jenderal Andika Perkasa membuat kebijakan baru terkait penerimaan calon TNI 2022.
Dari keturunan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang bisa ikut tes penerimaan TNI, hingga tes renang dihapuskan.
Kebijakan tersebut diambil Jenderal Andika Perkasa setelah mendengar pemaparan terkait syarat penerimaan anggota TNI dalam rapat.
Jenderal Andika meminta tes renang dan tes akademik dalam proses penerimaan prajurit TNI tahun anggaran 2022 ditiadakan.
Adapun untuk peniadaan test renang, Jenderal Andika mengedepankan aspek keadilan dalam proses seleksi menjadi prajurit TNI tersebut.
Mulanya anggota TNI yang menjadi peserta rapat penerimaan prajurit TNI tahun anggaran 2022 merincikan syarat yang termuat dalam kesamaptaan jasmani yakni pemeriksaan postur tubuh, kesegaran jasmani dan ketangkasan jasmani.
"Itu tidak usah lagi, jadi kenapa renang tidak usah, karena apa, kita tidak fair juga ada orang tempat tinggalnya jauh dari, gapernah renang nanti tidak fair udahlah," kata Jenderal Andika dalam rapat yang turut ditayangkan dalam akun YouTube pribadinya, dikutip Kamis (31/3/2022).
Baca juga: Jenderal Andika Perkasa Mendadak Trending Usai Buat Kebijakan Penerimaan TNI 2022, Ada Apa ?
Sedangkan untuk peniadaan tes akademik dalam proses penerimaan prajurit TNI, Jenderal Andika menyebutkan kalau hal itu cukup dibuktikan dengan hasil nilai pada pendidikan terakhir.
Misalnya kata dia, jika calon pendaftar merupakan lulusan perguruan tinggi maka nilai akhir IPK yang akan dijadikan pertimbangan.
Begitu pula untuk calon pendaftar yang merupakan lulusan SMA, nantinya yang akan menjadi pertimbangan yakni nilai akhir sekolah atau Ujian Nasional.
"Menurut saya akademik ini tes akademik ini sudah tinggal ambil saja IPK terus transkrip nya karena bagi saya yang lebih penting ya itu tadi, ijazahnya saja," kata Jenderal Andika.
"Ijazah SMA itu lah akademik mereka, gausah ada lagi tes akademik, itu nilai akademik itu yang tadi ijazahnya tadi, kalau ada ujian nasional, udah itu udah akurat lagi, itu lah dia," sambung Jenderal TNI bintang empat itu.
Tak hanya itu, terdapat juga penyesuaian proses seleksi dalam tahap kesamaptaan jasmani, di mana Jenderal Andika meniadakan pemeriksaan postur tubuh dalam tahapan tersebut.
Baca juga: Gebrakan Panglima TNI Andika Perkasa, Keturunan PKI Boleh Ikut Tes Hingga Tes Renang Dihapuskan