Berita Nasional
Reaksi Tak Terduga Luhut Binsar Pandjaitan Usai Banyak Negara Kecam Vladimir Putin Hadir di KTT G20
Isu kedatangan Presiden Rusia Vladimir Putin di KTT G20 di Pulau Dewata Bali, tengah menjadi sorotan sejumlah negara.
Rencana Kehadiran Putin di G20 Ditentang Australia.
Reuters, The Sydney Morning Herald, Channel News Asia, Fox News, BBC, dan sejumlah media asing lainnya menurunkan berita yang judulnya hampir sama 'Presiden Rusia Vladimir Putin akan Menghadiri Pertemuan G20 di Bali'.
Hal tersebut mengutip pernyataan Duta Besar (Dubes) Rusia di Jakarta, Lyudmila Vorobyova.
Lyudmila Vorobyova berpendapat, reaksi negara barat terhadap Rusia tidak proporsional.
"Tidak hanya G20, banyak organisasi berusaha untuk mengeluarkan Rusia. Reaksi Barat benar-benar tidak proporsional," katanya dalam konferensi pers pada Rabu (23/3/2022) seperti dilansir dari Reuters.
Baca juga: Total Ada 7 Jenderal Rusia yang Sudah Tewas, Namun Vladimir Putin Hanya Mengonfirmasi Satu Kematian
Baca juga: Nyawa Vladimir Putin Disebut dalam Bahaya, Kini Disebut Harus Waspadai Keluarga Dekat
Keinginan Amerika dan sekutu barat untuk mengeluarkan keanggotaan Rusia dalam kelompok G20 tampaknya tidak akan mudah.
Sejumlah negara yang tergabung dalam G20 seperti China, India, dan Arab Saudi, kemungkinan akan menggunakan veto untuk membatalkan usul barat tersebut.
Sebagai informasi, veto adalah hak konstitusional penguasa untuk mencegah, menyatakan, menolak, atau membatalkan keputusan.
Sementara Indonesia saat ini dipercaya sebagai presidensi G20.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin pada Kamis pekan lalu memberi pernyataan keras tentang gagasan mengecualikan Rusia dari KTT G20 yang akan dilaksanakan di Bali Oktober nanti di bawah presidendi Indonesia.
"G20 adalah forum utama untuk kerja sama ekonomi internasional, dan Rusia adalah anggota penting di dalamnya. Tidak ada anggota G20 yang berhak mencabut keanggotaan negara lain," kata diplomat itu seperti dilaporkan Straits Times, Rabu (23/3/2022).
Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison menolak kehadiran Presiden Rusia Vladimir Putin di KTT G20 di Pulau Dewata Bali.
Morrison mengaku sudah menghubungi langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) selaku tuan rumah acara tentang kehadiran Putin di G20.
"Kami telah meningkatkan kekhawatiran tentang ini. Rusia telah menginvasi Ukraina. Maksud saya, ini adalah tindakan kekerasan dan agresif yang menghancurkan aturan hukum internasional," kata Morrison pada konferensi pers di Melbourne, Kamis (24/3/2022) lalu, dikutip dari CNA.
"Dan gagasan untuk duduk satu meja dengan Vladimir Putin, yang Amerika Serikat sudah dalam posisi menyerukan kejahatan perang di Ukraina, bagi saya adalah langkah yang terlalu jauh," ujarnya.