Berita Selebriti
Rara Pawang Hujan Dibayar Rp 105 Juta Untuk 21 Hari Kerja di Mandalika, Gus Miftah: Sosok Luar Biasa
Tengah heboh polemik terkait gaji pawang hujan di Sirkuit Mandalika yang digelar beberapa hari lalu
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Moch Krisna
Reaksi Gus Miftah
Pendakwah kondang Gus Miftah menanggapi terkait viralnya aksi pawang hujan saat ajang MotoGp di Sirkuit Mandalika yang digelar beberapa hari lalu.
Aksi pawang hujan ini nampaknya banyak menuai pro dan kontra hingga heboh jadi perbincangan publik kala itu.
Rara Istiati Wulandari juga tak lepas dari sorotan berbagai tokok ulama, salah satunya pendakwah kondang Gus Miftah.
Pendakwah kondang mengatakan terkait prinsip menolak atau menggeser hujan dengan doa yang tak mengandung kesirikan didalamnya tak jadi masalah. Dilansir dari kanal youtube Sambel Lalap, Rabu (23/3/2022).
"Kalo prinsipnya menolak atau menggesar hujan dengan doa yang tidak mengandung kesirikan di dalamnya, gak ada masalah" terangnya.
"Karena kita juga gak tahu dari siapa doa itu dikabulkan" sambungnya
"Tidak harus jadi kiyai, jadi ustad bahkan dari teman-teman biasa bisa jadi doanya lebih diijabah dibandingkan ustaz itu sendiri" lanjutnya
"Salah satu rahasia allah itu, allah merahasiakan yang diijabah doanya siapa" lanjutnya
Gus Miftah menegaskan jika setiap doa tidak bertentangan dengan syariat dan kalimatnya tidak mengandung kesirikan itu hal yang menurutnya sah-sah saja meskipun menggunakan bahasa Indonesia.
"Kalau saya sepanjang kalimat doa yang diucapkan itu tidak bertentangan dengan syariat, kalimatnya tidak mengandung kesirikan itu sah-sah saja walaupun dengan menggunakan bahasa Indonesia" bebernya
Gus Miftah juga mengatakan bahwa sosok pawang hujan tersebut luar biasa baginya lantaran mengalahkan pembalap MotoGp.
"Bagi saya luar biasa seorang Rara beritanya mengalahkan Marquez." sambungnya
Menurut pendakwah kondang ini dengan adanya aksi pawang hujan tersebut membuat ajang yang bagus lantaran mengenalkan kearifan lokal bangsa Indonesia kepada dunia.
"Ini ajang yang bagus untuk mengenalkan kearifan lokal bangsa Indonesia kepada dunia" ungkap Gus Miftah
"Situsnya MotoGp sendiri justru mengakpresiasi artinya ini promosi kearifan lokal dunia" sambungnya.
(*)