Berita Nasional

Pihak Luhut Angkat Bicara Usai Dilaporkan ke Polda Atas Dugaan Skandal Kejahatan Ekonomi di Papua

Jodi meminta masyarakat menilai sendiri, apabila di kemudian hari tuduhan para LSM terhadap Luhut tidak benar.

Editor: Slamet Teguh
Channel YouTube Karni Ilyas Club
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Nama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan tampaknya kini dalam masalah.

Hal tersebut tak lepas karena ia dialporkan oleh koalisi LSM ke Polda Metro Jaya.

Laporan tersebut didasarai oleh dugaan kejahatan ekonomi di Papua

Jodi Mahardi, Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, pihaknya tidak khawatir soal pelaporan koalisi LSM ke Polda Metro Jaya. 

"Menyikapi rencana pelaporan para LSM, pihak Pak Menko Luhut tidak khawatir karena tahu persis tidak ada bisnis di sana."

"Yang harusnya khawatir itu yang buat kajian cepat. Metodologi kajian cepat itu gimana sih? Apa enggak harus kroscek sama orang yang ditarget oleh laporan tersebut?"

"Parameternya gimana sebuah kajian cepat bisa dipublikasikan atau diviralkan?" Kata Jodi ketika dihubungi Tribunnews, Rabu (23/2/2022).

Untuk itu, kata dia, pihak Luhut meminta agar tuduhan tersebut dibuka di pengadilan.

Ia pun menyatakan pihak Luhut siap buka-bukaan ke publik.

"Makanya kita minta buka aja di pengadilan, kita siap kok buka-bukaan ke publik."

"Tapi ini yang terjadi mereka menggiring ke pengadilan jalanan, dengan cara terus membentuk opini melalui konpers dan lain-lain," tutur Jodi.

Ia pun mempertanyakan reputasi dan eksistensi para LSM pembuat kajian cepat tersebut.

Jodi meminta masyarakat menilai sendiri, apabila di kemudian hari tuduhan para LSM terhadap Luhut tidak benar.

"Kita ingat fitnah ini diblow-up pada saat Pak Menko sedang fokus mengatasi pandemi Covid."

"Saat itu sikonnya sangat parah, banyak masyarakat meninggal, pemikiran, tenaga beliau saat itu sebagai salah satu koordinator sangat dibutuhkan, bagaimana mengatasi pandemi."

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved