Berita Palembang
Soal Harga dan Stok Minyak Goreng, Gubernur Sumsel Herman Deru Bakal Panggil Stake Holder
Gubernur Sumsel Herman Deru bakal memanggil stake holder terkait harga dan stok minyak goreng pasca subsidi dicabut.
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kenaikan harga minyak goreng yang sebelumnya Rp 14 ribu per liter, dan kini menjadi Rp 20 ribu an per liter turut menjadi perhatian Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru.
"Saya minta pemerintah pusat satu layer saja misal di perizinan, industri atau distribusi dikasikan ke pemerintah daerah sehingga bisa dikontrol," kata Deru saat diwawancarai di Griya Agung, Kamis (17/3/2022).
Menurutnya, kalau seperti saat ini nggak bisa dikontrol, karena pemerintah daerah tidak ada kewenangannya baik di perizinan, industri, distribusi dan lain-lain.
"Harapanya ada pendelegasian. Kita tidak bicara ancam mengancam, hanya minta nurani para pengusaha saja. Nggak akan ada kita mati di lumbung padi (istilahnya saja)," katanya
Menurut Deru, kalaupun kondisi ini memburuk ataupun tidak membaik maka ia akan segera memanggil semua stakeholder yang terlibat.
"Kita tunggu sampai akhir Maret ini, kita lihat ada perbaikan atau tidak. Kalau sampai tidak ada perbaikan, maka akan saya panggil semua stakeholder nya," tegas Deru
Stok Cukup 3 Bulan ke Depan
Sebelumnya minyak goreng dijual dengan HET Rp 14 ribu per liter, tapi sulit didapatkan. Namun sejak dicabutnya HET subsidi minyak goreng kemasan, maka minyak goreng mulai kembali banyak tapi dengan harga cukup tinggi.
Menanggapi hal tersebut menurut Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Ahmad Rizali, itulah kondisi yang terjadi saat ini untuk mengatasi kelangkan minyak goreng.
"Hal ini juga dikarenakan tidak jalannya aturan-aturan yang telah dibuat Kementerian Perdagangan, hingga terjadi sumbatan dalam penyaluran minyak goreng. Karena itu aturan itu dicabut," kata Rizal, Kamis (17/3/2022).
Baca juga: Polisi Tangkap 4 Tersangka Bobol Mobil Depan Rumah Makan, Kejadiannya Sempat Viral di Sosmed
Menurut Rizal, sebelumnya secara nasional ada sekitar 600 juta liter minyak goreng ditarik karena belum jadi disubsidi. Karena tidak jadi, maka mereka tarik dan keluar semua ke pasaran dengan harga masing-masing.
"Untuk Ramadan stok minyak goreng aman, hanya butuh waktu untuk distribusinya saja. Estimasi stok minyak goreng di Sumsel cukup untuk tiga bulan kedepan, kalau sudah normal," kata Rizali
Sementara itu terkait operasi pasar (OP) menurut Rizali, jelang Ramadan akan ada OP terpadu di kantor Gubernur Sumsel. Ini sekaligus implementasi Sumsel Mandiri Pangan.
"Kalau OP yang lain belum ada, karena sudah hampir tiga bulan sering diadakan OP. Namun untuk kebutuhan pokok lainnya juga aman terkendali," katanya.
Baca berita lainnya langsung dari google news.