Guru Tampar Murid di Prabumulih

Viral Guru Tampar Murid Berkali-kali di Prabumulih, Ini Kata Walikota Ridho Yahya

Guru tampar murid berkali-kali diduga terjadi salah satu SMA di Prabumulih mendapat tanggapan langsung dari Walikota Prabumulih H Ridho Yahya.

Penulis: Edison | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/EDISON
Tangkap layar, video viral guru tampar murid berkali-kali, diduga di salah satu SMA di Prabumulih, Selasa (15/3/2022). 

RIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Viral video guru tampar murid berkali-kali diduga terjadi salah satu SMA di Prabumulih mendapat tanggapan langsung dari Walikota Prabumulih H Ridho Yahya.

Di dalam video yang diposting akun Instagram Prabumulih.bedalu terlihat seorang ibu guru mengenakan jilbab hitam dengan posisi berada di depan kelas bersama tiga pelajar yang berjejer.

Tangan kiri guru itu memegang kepala seorang pelajar lalu tangan kanannya menampar pipi pelajar itu berkali-kali sambil berhitung.

Dalam postingan dengan durasi 4 detik itu, tampak jelas wajah sang guru yang melepas masker terlihat geram sambil menampar sang murid.

Walikota Prabumulih, Ir H Ridho Yahya MM menyesalkan adanya insiden oknum guru menampar murid karena sekarang ini bukan zamannya lagi melakukan pendidikan dengan kekerasan.

"SMA dibawah gubernur, tentu tidak boleh lah karena bukan zamannya lagi. Kalau dulu dipukul pakai rotan tapi sekarang diberi pengertian, tidak boleh lah kasar seperti itu," tegasnya.

Ridho mengatakan sekarang ini bukan lagi zaman penjajahan melakukan kekerasan tapi beri pengertian dan memanggil orang tua atau upaya lain. "Sekarang bukan zaman penjajahan lagi, menyesalkan lah. Mestinya pakai cara lain, tegur, panggil orang tua," katanya.

Video guru menampar siswa ini ramai dikomentari banyak netizen. Netizen mempertanyakan kejadian di sekolah mana dan memberikan masukan jika seorang guru itu jangan melakukan tindakan kekerasan.

"Semestinya guru jangan melakukan kekerasan, itu tidak layak dilakukan terhadap anak didik," tulis salah satu netizen memberikan komentar.

Baca juga: Truk Bawa Jagung Masuk ke Jurang di Lahat, Satu Orang Dikabarkan Tewas

Kepala Dinas Pendidikan Pemkot Prabumulih, Kusron mengatakan aksi kekerasan dilakukan oknum terhadap murid tersebut menyalahi kode etik sebagai tenaga pendidik yang harusnya mendidik, mengajari dengan sabar.

"Kami selaku kepala dinas pendidikan meskipun itu diluar kewenangan kami karena SMA di Provinsi namun kami sangat menyesalkan peristiwa itu," ujarnya.

Pria yang juga ketua PGRI kota Prabumulih berharap kepada oknum guru itu untuk dapat mempedomani tugas pokok fungsi sebagai pendidik, pembimbing dan pelatih.

"Kita sangat menyesalkan sekali, memang ada naluri guru itu agar murid cepat bisa belajar, disiplin dan terkadang bikin kesal namun pembelajaran itu adalah proses yang tidak bisa kita capai cepat, maka harus sabar," tuturnya seraya mengatakan kewenangan bukan pada mereka sehingga tidak bisa melakukan tindakan.

Lebih lanjut Kepala Dinas Pendidikan mengimbau seluruh guru di tingkat SD dan SMP yang menjadi kewenangan pihaknya agar mengajari siswa dengan sabar dan jangan melakukan kekerasan karena bukan zamannya lagi melakukan kekerasan terhadap anak murid.

"Kita sebagai seorang guru harus selalu bersabar karena mencapai suatu tujuan dalam mendidik anak itu tidak bisa hanya sekali pertemuan namun harus sabar," lanjutnya.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved