Oknum Polisi Bakar Selingkuhan
Kesaksikan Nengsih Korban Pembakaran Oknum Polisi di Muara Enim, Ditinggal Pelaku di Pinggir Jalan
Keluarga Nengsih Marlina (24) korban luka bakar setelah dibakar oknum polisi Brigadir Adriansyah meminta pertanggungjawaban kepada pelaku.
TRIBUNSUMSEL.COM, MUARA ENIM - Keluarga Nengsih Marlina (24) korban luka bakar setelah dibakar oknum polisi Brigadir Adriansyah meminta pertanggungjawaban kepada pelaku.
Insiden pembakaran yang dialami Nengsi warga Rukun Damai RT 03, RW 03, Kelurahan Tungkal, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim terjadi setelah dirinya meminta putus dari kekasihnya Brigadir Adriansyah.
Beberapa tahun pacaran, korban baru tahu ternyata Brigadir Adriansyah sudah memiliki anak dua dan istrinya sedang hamil tua anak ketiga.
Sebelum membakar korban, pelaku bahkan sempat menyiram salon milik Trisnawati (27) yang merupakan ayuk kandung korban.
"Pelaku mengancam akan membakar salon milik ayuk aku kalu aku tidak menemuinya malam itu. Aku ngomong sedang di Prabumulih besok balek ke Muara Enim. Kalu idak Salon ayuk aku dibakarnya," ujar Nengsi tersengal-sengal, di ruang ICU RSUD dr HM Rabain Muara Enim kepada keluarganya, Senin (14/3/2022).
Menurut Nengsi, yang sudah sadarkan diri mengatakan saat terjadi pembakaran dirinya dibawa pelaku menggunakan motor. Tapi aku tidak tahan karena kulit aku yang melepuh perih dan pedih. Kemudian oleh pelaku, dirinya diberhentikannya di pinggir jalan dan langsung menghilang ke arah Tanjung Enim. Beruntung tidak lama kemudian ada mobil patroli polisi yang melintas dan membawanya ke RSUD dr HM Rabain Muara Enim.
"Sebenarnya di lokasi tempat aku berhenti ada orang lagi hajatan, namun mereka takut kesalahan mengantarkan aku ke rumah sakit. Jadi saya sendirian saja menahan pedih dan perih di pinggir jalan menunggu jika ada orang yang mau menolong," jelasnya lirih.
Dan pada saat kejadian, lanjut Nengsi, tas miliknya yang berisi Hp dan barang lainnya dibawa dan disimpan oleh pelaku, padahal di dalam hp banyak sekali bukti-bukti screnshoot dan video ancaman pelaku terhadap dirinya.
Kemudian menurut rekan korban Dea yang merupakan saksi yang melihat kejadiannya, sebenarnya korban pada malam kejadian memang menginap di kontrakan berencana akan pergi keluar kota yakni Jambi keesokan harinya, Tapi, ternyata pelaku terlanjur mengetahui posisi korban sehingga terjadi pembakaran.
"Kami teman-temannya juga sering diancam, jadi ya kami takut juga," tuturnya.
Ditambahkan Trisnawati ayuk landung korban bahwa saat ini adiknya Nengsi sudah lebih membaik dan sudah sadar dan sempat ngobrol dengan keluarga. Namun, yang disesalkannya hingga saat ini belum ada itikad baik dari pelaku terutama untuk masalah biaya perawatan, sebab sampai sekarang keluarganya menanggung sendiri biaya perawatannya.
"Sampai sekarang sudah Rp lima juta lebih, biayanya masih kami tanggung sendiri karena masuk pelayanan umum tidak ditanggung BPJS," pungkasnya
Kemudian menurut dr Ali Hanafiah SpB yang menanganinya mengatakan kondisi Nengsih Marlina korban pembakaran mulai membaik dan sadarkan diri. Rencananya korban akan dipindahkan dari ruang icu ke ruang biasa, karena sudah melewati kondisi kritis. Adapun luka bakar yang dialaminya saat ini sudah 64 persen. Namun, setelah empat hari masa kritisnya sudah lewat dan kondisinya sudah membaik dan rencananya akan dipindahkan ke ruang biasa tidak lagi di ICU.
"Yang kami takutkan kalau dia sesak nafas karena menghisap uap panas, untungnya itu tidak terjadi dan kondisinya saat itu membaik,. Insyaallah bisa pulih tapi lama karena lukanya masih basah, kalau bekasnya mungkin ada, terutama di persendian dan dada," jelasnya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Wisatawan PALI Tewas Tenggelam di Curup Mangkok Pagar Alam, Terpeleset Saat Mandi
Sore hari, lanjut dr Ali, pihaknya akan membuka perban korban diganti dan dibersihkan lukanya untuk mengetahui kondisi luka yang dialami. Setelah itu akan dipindahkan ke ruangan lain.
Kemudian untuk yang pria, sambung dr Ali, tingkat luka bakarnya sebesar 24 persen dan termasuk dalam kategori sedang. Lukanya ada di tangan, kaki dan sebagian wajah.
Sementara Kapolres Muara Enim, AKP Aris Rusdiyanto mengatakan sampai saat ini pihaknya belum bisa membeberkan banyak terkait kasus pembakaran ini. Karena baik korban maupun terduga pelaku belum kami ambil keterangan lantaran masih dilakukan perawatan di RSUD Muara Enim.
Namun, bisa dipastikan untuk proses hukum akan tetap berjalan sebagaimana seharusnya. "Prosesnya akan terus berjalan baik secara pidana dan pelanggaran oknum anggota akan diproses sesuai dengan arahan pimpinan," bebernya. (sp/ari)
Baca berita lainnya langsung dari google news.