Berita Lubuklinggau
Operasi Pasar Minyak Goreng di Lubuklinggau, Warga Celupkan Jari ke Tinta Tanda Sudah Membeli
Supaya tidak ada warga membeli dua kali, petugas gabungan TNI dan Polisi mengatur warga yang membeli minyak goreng harus mencelupkan jari ke tinta.
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Rayani warga Kelurahan Puncak Kemuning, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan (Sumsel) bernapas lega.
Setelah mengantre hampir dua jam lebih ibu muda berusia 28 tahun ini mendapat minyak goreng kemasan 2 Kg.
Rayani merupakan satu dari ratusan warga yang mengantre OP minyak goreng murah di GOR Megang.
Pelaksanaan OP ini di Kota Lubuklinggau sempat tertunda, Kamis (10/3/2022) kemarin
karena warga yang mengantre sangat membludak, bahkan harus dibatalkan karena khawatir terjadi kericuhan.
Membludaknya warga yang mengantre minyak goreng membuat kejadiannya viral di media sosial.
Supaya antrean tidak membludak, pelaksanaan OP di gelar satu titik untuk lima kelurahan, dengan mekanisme kupon dibagikan oleh lurah dan RT masing-masing.
Kemudian untuk mengatur supaya tidak ada warga membeli dua kali, petugas gabungan TNI dan Polisi mengatur warga yang membeli minyak goreng harus mencelupkan jari ke dalam tinta.
Rayani pun mengaku senang bisa mendapat minyak goreng, sebab dia sempat kecewa kemarin telah mengantre lama namun OP batal karena warga membludak.
"Alhamdulillah bisa dapat dua liter, perasaannya senang bisa goreng dengan minyak kemasan lagi," kata Rayani pada wartawan, Jumat (11/3/2022).
Rayani mengaku sudah dua hari tidak memasak menggunakan minyak goreng kemasan, karena mau beli minyak kemasan di pasar tradisional harganya melambung tinggi mencapai Rp 30-35 ribu.
"Mau beli di pasar harganya mahal, sayang uangnya, lebih baik antre lama yang penting dapat, jadilah cukup untuk seminggu kedepan," ujarnya.
Namun, disisi lain masih banyak warga yang belum mendapat bagian, jumlah minyak goreng yang tersedia jauh lebih sedikit dari pada jumlah warga yang mengantri mencapai ratusan.
Dina salah satunya, dia mengaku sangat kecewa karena sudah lama mengantre banyak masyarakat tak dapat kupon, karena jatahnya sudah habis.
"Kecewa pak karena sudah lama antre tapi kuponnya habis," celetuknya kepada petugas.
Ibu satu anak ini berharap kuponnya ditambah, sebab masih banyak masyarakat yang belum mendapat kupon padahal sudah mengantri sejak pagi.
"Seperti kami sudah lama mengantre tapi tidak dapat kupon, bahkan lurah kami tidak ada ditempat lagi," ungkapnya.
Sebelumnya, Kadisperindag Kota Lubuklinggau, Surya Darma ketika dikonfirmasi di Polres Lubuklinggau menyampaikan pembatalan OP karena antusias masyarakat sangat tinggi.
"Kupon sudah kita bagikan, tapi khusus di wilayah Utara I tepatnya GOR Megang banyak masyarakat tidak menggunakan protokol kesehatan, sehingga ditunda," ungkapnya pada wartawan, Kamis kemarin.
Surya menyampaikan dari delapan tempat pelaksanaan OP yakni Kecamatan Lubuklinggau Barat I dan II, Lubuklinggau Utara I dan II, Lubuklinggau Selatan I dan II kemudian Lubuklinggau Timur I dan II.
"Yang ditunda yakni Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Kecamatan Lubuklinggau Utara II dan Kecamatan Lubuklinggau Utara II baru sebagian," ungkapnya.
Baca juga: GARKI Datangi Kanwil Kemenkumham Sumsel, Tanyakan Izin Juarsah, Terpidana Hadiri Pernikahan Anak
Sementara, Kapolres Lubuklinggau, AKBP Harissandi menyampaikan, penundaan OP wilayah Kecamatan Lubuklinggau Utara dan Barat karena kondisi masyarakat sangat membludak.
"Akhirnya hasil koordinasi dengan Forkopimda Kota Lubuklinggau, karena kita lihat ada yang tidak taat prokes, maka pelaksanaannya kita lakukan penundaan sementara," ungkapnya.
Harisandi mengungkapkan, penundaan ini lebih kepada membludaknya masyarakat yang mengantri, kedepan ini akan bahas, kemungkinan nanti akan kita atur berdasarkan RT.
"Misalkan jadwal RT A, apabila ada yang datang bukan jadwal RT tempat tinggalnya maka otomatis tidak kita beri," ujarnya.
Baca berita lainnya langsung dari google news.