Biaya Umroh dari Palembang 2022

Agen Mulai Turunkan Biaya Umroh dari Palembang, Ini Penjelasan Kemenag Sumsel

Kebijakan arab saudi tentang umroh yang tidak memberlakukan karantina membuat agen umroh di Palembang menurunkan biaya umroh dari Palembang

AFP/HO/SAUDI MINISTRY OF MEDIA
Umat muslim menerapkan protokol kesehatan saat melakukan tawaf di Masjidil Haram, Kota Mekah, Arab Saudi, Minggu (2/8/2020).Agen Mulai Turunkan Biaya Umroh dari Palembang seiring kebijakan baru pemerintah Arab Saudi. 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Pemerintah Arab Saudi mengeluarkan berbagai kebijakan, diantaranya tak perlu melakukan PCR atau karantina untuk datang ke Arab Saudi.

Tentu hal ini merupakan kabar baik, artinya biaya perjalanan umrah bisa turun.

"Ia dengan adanya kebijakan tersebut biaya umrah bisa turun," kata Pimpinan Cabang Tazkia Tour and Travel Palembang, Fulleli Mahdinar, Senin (7/3/2022).

Menurutnya, untuk Tazkia Tour and Travel menurunkan biaya umrah kisaran Rp 5 jutaan jadi tarifnya berkisar Rp 28 juta hingga diatas Rp 30 jutaan.

Kalau travel lain variatif, karena masing-masing punya harga tersendiri.

"Untuk di Indonesia kita masih menunggu apakah akan ada perubahan kebijakan juga. Harapkan di Indonesia juga tidak ada karantina, sehingga umrah kembali normal seperti dulu," katanya.

Sementara itu General Manager Mega Wisata Tour and Travel, Salwaty mengatakan, penyesuaian biaya umrah pasti akan diberlakukan.

Namun saat ini masih dirancang.

"Sebab di Indonesia masih memberlakukan PCR dan kartina, sehingga masih perlu penyesuaian. Harapannya di Indonesia juga ada kebijakan baru yang seperti Arab Saudi," katanya.

Sedangkan Kasubbag Umum dan Humas Kanwil Kemenag Sumsel Saefudin Latief menjelaskan tentang kebijakan Pemerintah Arab Saudi, ini kabar baik yang perlu disyukuri.

"Per 5 Maret lalu pemerintah Arab Saudi telah mengeluarkan kebijakan yang baik untuk calon jemaah umrah maupun haji. Diantaranya tidak lagi karantina maupun PCR, ini sangat menggembirakan," katanya.

Kemudian dicabutnya sosial distancing, namun masker masih diberlakukan untuk ditempat tertutup. Kalau tempat terbuka tidak pakai tidak apa-apa. 

Lalu bagaimana di Indonesia?

"Kebijakan ini tentunya disambut dengan baik dan akan ada penyesuaian kebijakan nantinya. Apakah masih akan dilakukan PCR, atau karantina, dan lain-lain akan ditinjau ulang," katanya

Baca juga: Cerita Aini, Pedagang Cireng Bandung di Palembang, Perkecil Ukuran Harga Tak Naik

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved