Gempa Pasaman Barat
Napas Terus Memburuk, Ibu Hamil Pengungsi Gempa Pasaman Barat Dilarikan ke Rumah Sakit
Ia menuturkan, Masrianti sudah dirawat di posko kesehatan selama tiga jam lebih namun kondisinya kian memburuk.
Laporan Reporter TribunPadang.com, Muhammad Fuadi Zikri
TRIBUNSUMSEL.COM, PASAMAN BARAT - Update korban Pasaman Barat, Sumatera Barat, Sabtu (26/2/2022).
Seorang ibu hamil terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena mengalami sesak napas.
Ibu hamil tersebut merupakan satu dari sekian pengungsi yang tinggal di Kantor Bupati Pasaman Barat.
Ibu hamil itu bernama Masrianti (45).
Sebelumnya, Masrianti sempat dirawat oleh petugas medis di posko kesehatan karena mengeluh sesak napas.
Budi Putra, perawat yang menanganinya mengatakan, Masrianti dirujuk ke Rumah Sakit Umum (RSU) Yarsi agar mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Ia menuturkan, Masrianti sudah dirawat di posko kesehatan selama tiga jam lebih namun kondisinya kian memburuk.
"Di sini sudah kita pasangkan oksigen karena sesak napasnya terus memburuk kita rujuk ke rumah sakit," ujarnya kepada TribunPadang.com.
Baca juga: Masih Ketakutan, Nenek 88 Tahun Tak Nafsu Makan Usai Rasakan Kedahsyatan Gempa Pasaman Barat
Budi menyebut, selain mengalami sesak napas, Masrianti juga mengalami hipotensi atau tekanan darah lemah.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, kata Budi, Masrianti memang memiliki penyakit bawaan.
"Dia ada riwayat dyspepsia juga," ucapnya.
Diketahui, petugas mendirikan dua pos kesehatan di tempat pengungsian di Kantor Bupati Pasaman Barat.
Posko kesehatan itu didirikan tepat dekat tenda pengungsian warga.
Pantauan TribunPadang.com, satu posko terlihat didirikan oleh pihak kepolisian dari Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar.