Corona di Sumsel

Jangan Abai dengan Varian Omicron Terutama Lansia, Hari Ini Tambah 1.166 Kasus Covid-19 di Sumsel

Jangan jadi abai, dan jangan terlena dengan ungkapan varian Omicron tidak seganas varian sebelumnya.

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Vanda Rosetiati
Tribun Sumsel
Jangan terlena dengan ungkapan varian Omicron tidak seganas varian sebelumnya. Dinkes Sumsel imbau warga tetap terapkan Prokes. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sempat turun beberap hari, kasus Covid-19 di Sumatera Selatan (Sumsel) kembali meningkat. Jika pada Senin (21/2) penambahan kasus baru Covid-19 di Sumsel sebanyak 469, hari ini Selasa (22/2/2022) kasus Covid-19 di Sumsel bertambah 1.166. Sehingga kasus aktif di Sumsel ada 9.809 orang.

"Jangan jadi abai, dan jangan terlena dengan ungkapan varian Omicron tidak seganas varian sebelumnya. Kita tetap harus menerapkan protokol kesehatan dengan baik," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Lesty Nurainy saat dikonfirmasi, Selasa (22/2/2022).

Lesty mengimbau, masyarakat jangan lengah, jangan lalai, karena varian Omicron tidak sendirian, tapi bercampur dengan kakak-kakaknya atau varian-varian lainnya. Maka tetap ada yang berbahaya, terutama untuk lansia, yang punya komorbid rentan terpapar Covid-19.

"Maka tetap terapakan Prokes yang ketat. Yang belum vaksin segera vaksinasi dan yang belum lengkapi vaksinasinya, kurangi mobilitas. Kalau ada gejala Covid-19, segera tes apakah positif atau tidak. Jika ia segera isolasi untuk mencegah penularan," katanya.

Baca juga: 600 Nakes RSMH Terpapar Covid-19, Sebagian Besar Gejala Ringan dan OTG

Sementara itu hari ini ada yang meninggal sebanyak 10 orang, enam di Palembang sisanya masih dalam proses pendataan. Dengan begitu total yang meninggal menjadi 3.133 orang.

"Kematian yang meningkat dan kasus juga meningkat, harus menjadi perhatian kita bersama. Pandemi Covid-19 masih berlangsung, maka tetap terapakan Prokes," pesannya.

Menurut Lesty, beberapa kemudahan pelayanan kesehatan dilakukan supaya masyarakat lebih mudah mendapat akses pelayanan kesehatan, akan tetapi semua itu tidak ada artinya tanpa dibarengi kesadaran masyarakat untuk taat Prokes. Mak hindari kerumunan dan kurangi mobilitas yang tidak perlu.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved