Berita Muratara
Cari Minyak Goreng Seliter Habis Minyak Motor 2 Liter, Cerita Warga di Muratara
Minyak goreng kemasan kini menjadi sulit dicari baik di ritel modern, pasar tradisional, maupun di warung-warung di Kabupaten Muratara.
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA- Minyak goreng kemasan kini menjadi sulit dicari baik di ritel modern, pasar tradisional, maupun di warung-warung di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).
"Sebenarnya masih ada, tapi kita tidak tahu di warung mana, jadi harus keliling nanya warung satu-satu. Kita nyari minyak goreng seliter bisa saja habis minyak motor dua liter," ujar warga, Raiz pada Tribunsumsel.com, Minggu (20/2/2022).
Beberapa warung yang ditemuinya mengaku minyak goreng kemasan kini memang langka.
Kalaupun ada, harganya masih mahal yakni Rp 18-20 ribu untuk kemasan satu liter.
"Kalau ditanya ada yang jawab kosong sudah dua hari, ada yang baru habis, ada yang sudah lama tidak jualan lagi (minyak goreng)," katanya.
Raiz mengaku belum menemukan minyak goreng kemasan satu harga yang ditetapkan pemerintah Rp 14.000 per liter di warung-warung.
"Kalau harga 14 ribu itu cuma di Indomaret. Tapi setiap saya nanya habis terus. Waktu itu ada saya beli di warung harganya 15 ribu seliter, tapi barusan saya mau beli lagi tidak ada, kosong," katanya.
Pedagang di Desa Lawang Agung Rupit, Rina mengungkapkan sudah dua hari ini minyak goreng di tokonya kosong.
"Belum datang (stok), sudah dua hari kosong," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Muratara, Susyanto Tunut mengaku sudah mengetahui soal kelangkaan minyak goreng di daerah ini.
"Kita menunggu kebijakan pemerintah pusat terkait penanganan kelangkaan dan melonjaknya harga minyak goreng," katanya.
Instansinya terus memonitori pergerakan harga dan persediaan stok minyak goreng yang ada di pasar-pasar tradisional.
Terutama melakukan pengawasan jika ada indikasi penimbunan minyak goreng.
Baca juga: Datangi Ulu Rawas, Bupati Muratara Devi Suhartoni Upayakan Perbaikan ABT Tahun Ini
Ia mengharapkan para pedagang untuk tetap menjual stok minyak goreng yang ada dengan harga yang wajar.
"Jangan sampai mengarah kepada tindakan penimbunan, karena bisa berakibat pidana," tegasnya.
Susyanto juga berharap kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak melakukan pembelian di luar kewajaran.
"Jangan panic buying, tetap tenang, seperti biasa itulah, misalnya butuh satu atau dua liter ya beli segitu dulu, tidak usah borong, kasian warga yang lain mau beli juga," imbaunya.