Tahanan Tewas Penuh Lebam
Polisi Ungkap Hasil Visum Tahanan Tewas di Lubuklinggau, Keluarga Bantah Halangi Otopsi
Polisi akhirnya mengungkap hasil visum Hermanto, Tahanan Polsek Lubuklinggau Utara yang tewas beberapa hari lalu.
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Yohanes Tri Nugroho
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU--Keluarga almarhum Hermanto tahanan Polsek Lubuklinggau Utara yang tewas diduga karena penganiayaan berharap penanganan perkaranya dilakukan secara transparan.
Hingga saat ini pihak keluarga almarhum Hermanto masih menunggu kejelasan kasus tersebut.
Rangga anak almarhum Hermanto saat dikonfirmasi Tribunsumsel.com berharap proses hukum anggota polisi yang melakukan penganiayaan kepada ayahnya dilakukan seadil-adilnya.
"Kami keluarga ingin kasus ini dibuka seadil-adilnya, karena kami hanya ingin keadilan saja," ungkapnya, Jumat (18/2/2022) malam.
Rangga menyampaikan pasca kedatangan Kapolres Lubuklinggau AKBP Harissandi ke rumah duka kemarin, pihaknya selalu menanti perkembangan kasusnya karena selain minta maaf kapolres berjanji akan menindak pelaku secara transparan.
"Sampai sekarang kami menunggu perkembangannya apakah mereka (polisi) itu sudah diproses atau belum, terakhir yang datang ke rumah rombongan pak Kapolres itu," ujarnya.
Dalam pengungkapan kasus ini pihak keluarga pun mempersilahkan pihak kepolisian untuk melakukan otopsi, bahkan keluarganya sudah sepakat tidak akan menghalang-halangi.
"Kami sampaikan bahwa yang terakhir berkunjung pak Kapolres, setelah itu belum ada pihak kepolisian datang ke rumah menyampaikan rencana otopsi, semua keluarga juga setuju apabila dilakukan otopsi," ungkapnya.
Hasil Visum Hermanto
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Supriadi mengatakan, hasil visum menunjukkan lebam tersebut bukan dikarenakan tindak penganiayaan.
"Memang ada lebam, tapi bukan karena dipukul. Itu lebam mayat," ujarnya, Jumat (18/2/2022).
Menurutnya, lebam seperti itu memang kerap muncul dalam beberapa kasus kematian.
"Kalau mayat kondisinya tidak bagus, satu dua jam bisa keluar lebam," ungkapnya.
Akan tetapi, lanjut Supriadi, pemeriksaan itu baru sebatas hasil pemeriksaan visum.