Ibu Muda Asal Muratara Hilang
4 Hari Hoirina Hilang, 2 Anaknya Nangis Terus, Keluarga Lapor Polisi Minta Bantuan 'Orang Pintar'
Hilang Sabtu (12/2/2022) lalu hingga Rabu (16/2/2022) atau sudah empat hari ini Hoirina belum juga ada kabar
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Vanda Rosetiati
Pada Sabtu (12/2/2022) pagi, suami Hoirina yaitu Eprit Suryadi memberi izin lalu ia berangkat bekerja di Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Muratara.
Hoirina berangkat ke Kota Lubuklinggau sekira pukul 10.00 WIB naik mobil travel yang dikendarai Dedi yang juga masih saudara iparnya.
Hoirina ke Lubuklinggau tidak mengajak dua anak laki-lakinya yaitu Gepi dan Peril.
Ia menitipkan dua anaknya itu di rumah orangtuanya di Desa Beringin Jaya, Kecamatan Rupit.
"Anaknya tidak diajak, tinggal sama ibu kami, neneknya. Rencananya dia ke Linggau itu sama saya, tapi karena mobil sudah penuh jadi dia sendirian," kata Ita.
Mobil travel tersebut dipenuhi oleh warga desa setempat yang juga ingin ke Kota Lubuklinggau hendak menghadiri acara pernikahan.
Selain berbelanja keperluan konter pulsa, Hoirina juga menyempatkan untuk smoothing rambut di salon.
Ia naik ojek untuk menuju salon langganannya namun ternyata sudah pindah, sehingga Hoirina smoothing rambut di salon lain.
Sambil rambutnya dismoothing, Hoirina video call (VC) dengan adiknya Ita dan bercerita tentang tukang ojek yang ditumpanginya ke salon tadi.
"Dia VC dengan aku itu jam satu siang, lagi di salon lagi smoothing, tapi aku dak nanyo salon daerah mano, itulah tadi dak pulo tahu bakal cak ini.
Dio ngomong gilo nian mamang ojek tuh, aku diajak keliling-keliling, ditawari permen, tapi tidak aku makan katanya," ujar Ita dari cerita kakaknya itu.
Baca juga: AKBP Ferlu Rosa Putra Jabat Kapolres Muratara, Baru Selesaikan Misi Perdamaian PBB di Sudan Afrika
Lanjut Ita menceritakan, tukang ojek laki-laki tersebut sempat bilang ke Hoirina bahwa ia sanggup menunggu sampai selesai smoothing untuk mengantar balik.
"Kato mamang ojek itu aku tunggu yo, dak usah kato ayuk aku, nanti ado adik ipar aku yang jemput. Tukang ojek itu lihat dio terus, laju takut ayuk aku," kata Ita.
Kemudian pada sore pukul 16.51 WIB, Ita ditelepon oleh suaminya, Dedi yang merupakan sopir travel pagi tadi.
Dedi meminta Ita menelepon Hoirina apakah sudah ingin pulang ke Muratara atau belum karena penumpang lain sudah menunggu.