Profil Aipda Kelvin Marley
Sosok Aipda Kelvin Marley, Polisi di Polda Sumsel Kerap Tangkap Geng Motor di Palembang
Aipda Kelvin Marley atau Alven Sahara, Polisi yang bertugas di Polda Sumsel kerap menangkap pelaku kejahatan jalanan di Kota Palembang.
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Aipda Kelvin Marley belakangan kerap muncul dengan sejumlah penangkapan pelaku kejahatan jalanan di Kota Palembang.
Terutama Geng motor di Palembang yang membuat onar dengan melakukan aksi tindak kekerasan.
Kelvin Marley merupakan nama panggilan pria dengan nama asli Aipda Alven Sahara.
Pria berambut gondrong itu merupakan Kepala Tim (Katim) Unit I Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel.
Diketahui Kelvin Marley cukup aktif di media sosial untuk merespon laporan masyarakat.
Bahkan tak jarang masyarakat juga mengadukan aksi kejahatan melalui akun instagram pribadinya.
Kepada Tribunsumsel.com, Kelvin Marley mengungkapkan berbagai aduan dari masyarakat kerap masuk ke DM instagramnya.
Mulai dari persoalan serius hingga yang unik pernah masuk ke pesan akun miliknya.
Bahkan pernah ada yang berkonsultasi soal prahara rumah tangga kepada sosok polisi "nyentrik" ini.
"Pernah ada yang bertengkar suami istri, terus DM ke saya minta solusi. Terus ada juga yang ngadu ke saya, tetangga dia suka hidupkan suara musik keras-keras. Pokoknya macam-macam isi pesan ke saya," ujarnya, Senin (17/1/2022).

Bukan tanpa alasan seorang Kelvin Marley cukup aktif di sosial media.
Sebab menurutnya, kecanggihan teknologi termasuk sosial media (Sosmed) sudah menjadi hal penting dalam kehidupan saat ini.
Termasuk dalam menjalankan tugasnya sebagai anggota kepolisian yang dikatakannya bukan hanya menangkap penjahat, namun juga mesti melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat.
"Sosmed juga bisa jadi perantara berkomunikasi dengan masyarakat. Biarpun tidak bertemu langsung, tapi melalui sosmed kita bisa tahu apa keluhan masyarakat. Itulah kenapa, disaat waktu senggang, pasti saya lihat dan setiap pesan yang masuk.
"Tidak pernah saya abaikan. Ada yang bertanya, jika bisa saya jawab ya saya jawab. Orang punya masalah, jika bisa kita kasih solusi ya kita lakukan. Hal itu tentu bisa memberi kebahagiaan tersendiri bagi kami (anggota Polri)," tuturnya.
Untuk diketahui, Kelvin Marley hanyalah sekadar nama panggilan yang diibaratkannya sebagai nama pena.
Terlahir dengan nama Alven Sahara, dia mengungkapkan panggilan Kelvin Marley justru terlontar dari orang-orang disekitarnya.
Sebutan Kelvin, disematkan oleh orang-orang di seputaran Pasar 16 Ilir hingga di bawah jembatan Ampera, tempat dimana dia lama menjalankan tugas dalam memantau pelaku kejahatan.
Sedangkan Marley, menurutnya diberikan oleh para wartawan yang mengenalnya karena memiliki rambut keriting sehingga dianggap seperti seorang bintang dunia terkenal Bob Marley.
"Nama asli saya Alven. Terus banyak orang-orang di pasar 16 itu yang manggil ujungnya saja. Dipanggil Pin, Pin, Pin, dari situ mungkin orang salah tanggap jadinya Kelvin. Sedangkan untuk Marley itu panggilan dari rekan-rekan wartawan. Mungkin karena rambut saya keriting jadi dianggap mirip rambutnya Bob Marley," ujarnya seraya tertawa.
Masuk polisi atas keinginannya sendiri, tepat pada 23 Desember 2021, Kelvin Marley sudah menjadi seorang anggota Polri selama 19 tahun.
Selama itu, dia pernah ditempatkan di Polda Sumsel tepatnya di Sabhara, Intelkam dan kini di Jatanras.
Terkait soal pelaku kejahatan, Kelvin Marley mengaku, paling "gemas" dengan copet dan begal yang menurutnya bukan kejahatan ringan.
Sebab, kejahatan tersebut dapat memberi efek luar biasa bagi setiap korbannya.
"Untuk jambret, itu memang barang kecil yang dia ambil misalnya HP atau tas. Tapi dampaknya luar biasa ke korban. Apalagi pelakunya biasa mengincar orang lemah seperti anak-anak dan perempuan. Sedangkan begal, mereka misalnya tarik tas pengendara motor terus orangnya sampai jatuh.
"Dampaknya bisa terluka atau dampak yang paling besar bisa meninggal. Sedangkan hasil curian berapa sih paling dijual, ya sekitar Rp.1 juta. Tidak sebanding dengan kerugian korbannya," ujarnya.
Baca juga: Pengakuan Pemuda Anggota Kelompok Motor Palembang Lukai Gadis Muda, Diawali Ejekan
Untuk itu, Kelvin Marley mengimbau kepada seluruh masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap segala tindakan kejahatan apapun bentuknya
"Dan untuk pelaku kejahatan, mau itu di jalanan, berbasis teknologi atau Cyber Crime atau kejahatan penipuan lain mungkin seperti yang lagi marak saat ini seperti investasi bodong.
Saya imbau kalian berhenti berbuat seperti itu. Jika mau tobat cepatlah tobat. Bagi yang ingin melakukan (tindakan kejahatan) jangan dilakukan. Bagi yang ingin menyerahkan diri, cepat lakukan. Dari pada kami yang mencari, pasti akan dapat karena selalu kami kejar," tegasnya.