Berita Kriminal
Terlibat Pengeroyokan Bersenjata Tajam, Tiga Pemuda Diamankan Jatanras Polda Sumsel
Tiga dari puluhan pemuda yang diamankan anggota Unit I Subdit III Jatanras Polda Sumsel masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut, Jumat (11/2/2022).
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Tiga dari puluhan pemuda yang diamankan anggota Unit I Subdit III Jatanras Polda Sumsel saat ini masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut, Jumat (11/2/2022).
Hal ini dikarenakan ketiga pemuda itu diduga terlibat tindak penganiayaan yang menyebabkan satu orang mengalami luka sabetan pedang panjang di bagian pundak.
"Selain kita berikan pembinaan, ada juga tiga pemuda yang dilakukan pemeriksaan lebih lanjut karena diduga terlibat pidana yang menyebabkan orang luka," ujar Kasubdit Jatanras Polda Sumsel, Kompol Agus Prihadinika didampingi Kanit I Kompol Willy Oscar.
Lanjut dikatakan, total ada 20 pemuda yang diamankan.
Selain menyebabkan korban luka, aksi puluhan pemuda itu juga sempat viral di sosial media.
"Setelah kita mendapat informasi dan korban membuat laporan, maka langsung kita tindaklanjuti untuk kemudian dilakukan penangkapan," ujarnya.
Adapun tiga pemuda yang diduga ikut terlibat dalam aksi pengeroyokan diketahui berinisial JD (16) Wahyu (22) dan RY (16).
Dihadapan petugas, JD mengakui dirinya adalah orang yang melukai korban dengan pedang.
"Memang yang nebas (korban) itu saya. Tapi sebenarnya saya terpaksa karena saat itu saya ada di posisi sendirian, terus didekati sama mereka (rombongan korban). Saya panik, makanya saya tebas ke arah mereka dan kena korban," ujarnya.
JD mengungkapkan, kejadian itu bermula ketika dia dan sekitar 20 orang temannya sedang berkeliling menggunakan sepeda motor di kawasan Plaju Kota Palembang.
Namun di jalan mereka tanpa sengaja bertemu dengan rombongan korban yang diperkirakan berjumlah 30 orang.
Rombongan korban dikatakannya hendak tawuran dengan rombongan lain.
"Waktu mereka mau tawuran sama kelompok lain, terus melempar malah kena ke kami, salah sasaran. Kami turun dari motor terus dikejar mereka pakai pedang, ya kami lari," ujarnya.
Tak terima mendapat perlakuan tersebut, JD dan teman-temannya lalu bergegas pulang ke rumah untuk mengambil senjata masing-masing.
Mereka lalu kembali mencari rombongan korban dan setelah bertemu masih di kawasan Plaju, perkelahian pun tak bisa dihindari.