Berita Nasional

Biasanya Sering Berseberangan, Kali ini Babe Haikal Bela KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman

Hal ini untuk menghindari polemik yang dapat menimbulkan perpecahan, karena kesalahan memberikan tafsir terkait ucapan Dudung tersebut.

Editor: Slamet Teguh
TribunPapuaBarat.com/Safwan Raharusun
Biasanya Sering Berseberangan, Kali ini Babe Haikal Bela KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman 

Hal yang sama disampaikan Ketua Rekat Indonesia Raya, Eka Gumilar.

Menurut Eka, pihak-pihak yang mempersoalkan ucapan Dudung sebaiknya diawali dengan tabayun terlebih dahulu.

Tabayun untuk mengetahui maksud dan tujuan apa yang disampaikan jenderal TNI bintang empat itu.

"Menurut saya, akan lebih bijak kita lihat tujuannya, tidak hanya fokus kepada kesalahannya. Bukankah Pak Dudung menyampaikan beliau ketika berdoa dalam bahasa Indonesia, doanya doa kebaikan ingin menolong orang lain, mungkin cara penyampaian Pak Dudung dapat menimbulkan salah tafsir, tapi jangan lupa dilihat tujuannya beliau juga baik. Yang salah itu kalau kita tidak pernah berdoa," ucap Eka.

"Tiang penyangga negara ini ya TNI dan ulama. Kalau keduanya nggak harmonis, bahaya bangsa ini," tegas Eka.

Baca juga: Menteri Agama Bela Dudung soal Pernyataan Tuhan Kita Bukan Orang Arab: Tidak Perlu Diributkan Lagi

Baca juga: Menteri Agama Turut Angkat Bicara Usai KSAD Jenderal Dudung Disebut Lakukan Penodaan Agama

Penjelasan Dudung

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menjelaskan terkait pernyataannya yang menyebut "Tuhan Bukan Orang Arab" di sebuah acara bincang-bincang yang disiarkan di kanal Youtube beberapa waktu lalu.

Pernyataannya tersebut belakangan dipersoalkan oleh sekelompok orang.

Dudung menceritakan  dalam acara bincang-bincang tersebut awalnya dia berdoa menggunakan Bahasa Indonesia.

"Teman-teman juga misalnya berdoa seperti ini. Ya Tuhan anak saya hari ini ujian semester. Mohon diberikan ketenangan semoga bisa menyelesaikan persoalan-persoalan itu dengan baik dan nilainya bagus. Bahasa Arabnya kira-kira apa? Kan kagak tahu kita," kata Dudung.

Hal itu disampaikannya saat Coffee Morning Pimpinan Redaksi Bersama KSAD di Mabesad Jakarta Pusat pada Senin (7/2/2022).

Ia kemudian menjelaskan bahwa menurut keyakinannya, Tuhan akan memahami setiap doa yang menggunakan bahasa apapun yang digunakan hamba-Nya.

Dudung lantas membandingkan kemiripan pernyataannya dengan budayawan Emha Ainun Nadjib yang juga pernah melontarkan pernyataan serupa.

"Dulu (Emha) Ainum Nadjib ngomong begitu tidak jadi persoalan. Karena Dudung yang ngomong dikejar. Benar tidak? Ainun Nadjib kan ngomong begitu. Tidak apa-apa. Karena Dudung ini memang diserang oleh kelompok-kelompok itu. Kelompok itu kecil sebenarnya tapi nyaring bunyinya," kata Dudung.

Dudung kemudian menjelaskan apa yang dimaksudnya dengan "Tuhan Bukan Orang Arab".

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved