Berita Lubuklinggau
Musim Hujan, Istri Anton Warga Lubuklinggau Temukan Ular Kobra 3 Meter Dalam Sumur
Memasuki musim hujan warga Kota Lubuklinggau diminta mewaspadai adanya fenomena ular masuk ke dalam rumah.
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Memasuki musim hujan warga Kota Lubuklinggau diminta mewaspadai adanya fenomena ular masuk ke dalam rumah.
Seperti cerita Anton warga RT 10 Kelurahan Ulak Surung, Kecamatan Lubuklinggau Utara II.
Sebulan lalu saat hendak mencuci pakaian di sumur samping rumahnya tiba-tiba istrinya dikejutkan dengan adanya ular cobra sepanjang 3 meter di dalam sumur.
"Di saat mau nyuci ketika menimba air terdengar bunyi hus-hus ketika istri saya lihat ternyata ada ular cobra sepanjang 3 meter," ungkapnya pada wartawan, Rabu (9/2/2022).
Karena ketakutan kemudian istrinya berteriak dan langsung memanggil Anton, akhirnya Anton menggunakan kayu mengeluarkan ular tersebut dari dalam sumur lalu membunuhnya.
"Saya lihat lehernya ada kuningnya, saat dikeluarkan melawan, ujungnya karena khawatir saya bunuh setelah diukur panjangnya hampir 3 meter lebih," ujarnya.
Anton menduga ular cobra tersebut diduga muncul dari semak-semak belakang rumahnya, mengingat belakang rumahnya masih semak belukar, bahkan ada yang panjangnya mencapai 5 meter lebih.
"Di belakang rumah kami ini ada rumpun bambu, di rumpun bambu itu ada yang pernah lihat sampai panjangnya 5 meter lebih," ungkapnya.
Rumah Anton sendiri tepat berada di Lereng Bukit Sulap, selama ini Anton mengaku didekat tempat tinggalnya warga sering melihat ular cobra, bahkan ada warga yang melihat ular menyeberang jalan depan rumahnya.
"Sudah biasa tempat kami ini, bahkan kemarin penjaga Bukit Sulap ada yang menemukan anak ular cobra, kemudian ditangkap lalu dimasukkan di dalam botol," ujarnya.
Sebagai antisipasi ular masuk ke dalam rumah, Anton mengatakan selalu membersihkan lingkungan sekitar rumahnya dan menaburi lingkungan rumahnya dengan garam.
"Antisipasi kami selalu jaga-jaga dengan kebersihan dan nyiram garam," ungkapnya.
Kepala Bidang (Kabid) Penanggulangan Bencana Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB), Suryo Amrinata mengatakan fenomena ular masuk ke pekarangan warga ini umumnya untuk mencari makan atau perlindungan.
"Karena secara alami binatang reptil ini setiap musim hujan akan mencari tempat aman untuk menetaskan telurnya dan perlindungan," ungkapnya.
Dia mengungkapkan untuk kejadian bencana alam di Kota Lubuklinggau ini masih bisa ditanggulangi dengan cepat dan tanggap.
Termasuk indeks resiko bencana di Lubuklinggau saat ini masih masuk dalam kategori sedang walau pun kategori sering.
Pihaknya terus melakukan antisipasi dan tindakan pencegahan, salah satunya dengan meneruskan surat edaran (SE) melalui Camat ke Lurah, untuk antisipasi menghadapi situasi ancaman bencana.
"Kepada masyarakat bila ada informasi bencana seperti kebakaran, segera informasikan ke petugas agar bisa ditanggulangi dengan cepat melalui nomor telepon atau pun datang langsung ke kantor," ujarnya.
Baca juga: Bunga Bangkai Mekar di Lereng Bukit Sulap, Besar Setengah Meter, Bukan Cuma Satu Ada Banyak
Kemudian dalam meningkatkan pelayanan terhadap menghadapi bencana alam. Pihaknya terbaru telah menambahkan pos siaga Damkar berlokasi di Kecamatan Lubuklinggau Utara 1 tepatnya di Kelurahan Petanang.
"Pos siaga ini sudah berjalan sejak 10 Oktober kemarin. Dimana yang sebelumnya hanya tersedia 4 pos dan sekarang sudah ada 5 pos," tambahnya.
Baca berita lainnya langsung dari google news.