Berita Kriminal
Menangis, eks Waket DPR Azis Syamsuddin Cerita Hidup Susah Tinggal di Australia Saat Sidang Korupsi
Azis Syamsuddin yang terjerat kasus suap korupsi mengaku pernah hidup susah tapi tinggal di Australia. menceritakan kesusahan hidupnya di depan hakim
TRIBUNSUMSEL.COM - Azis Syamsuddin yang terjerat kasus suap korupsi mengaku pernah hidup susah tapi tinggal di Australia.
Sambil berderai air mata, Azis Syamsuddin menceritakan kesusahan hidupnya di depan majelis hakim.
Politikus Partai Golkar Azis Syamsuddin terisak saat menyampaikan pleidoi atau nota pembelaan.
Adapun Azis merupakan terdakwa dugaan kasus korupsi pemberian suap terkait pengurusan perkara di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Beberapa kali Azis nampak menahan tangis dalam persidangan, terutama ketika menceritakan tentang kedua orang tua dan kisah hidupnya.
Salah satunya ketika dirinya mesti bekerja paruh waktu disamping menempuh studi S2 di Australia tahun 1998.
“Ketika saya mengambil gelar master di Australia, kita ketahui ekonomi kacau tahun 1998. Disaat bersamaan, saya dan istri tercinta menanti kelahiran putra bungsu,” tutur Azis dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin (31/1/2022).
Azis mengatakan kondisi itu membuatnya mesti mencari tambahan pemasukan untuk bertahan hidup.
Hal itu dilakukannya dengan mengambil dua pekerjaan, sebagai pencuci taksi dan loper koran.
“Disaat orang lelap pukul 12 malam, dengan perbedaan empat musim, saya harus kerja jadi tukang cuci mobil di pool taksi. Saya juga menjadi loper koran pukul 6 pagi dengan gaji 17 dollar (Australia) per hari,” sebutnya.
Azis kemudian juga mendaftarkan diri sebagai warga tidak mampu di Australia agar mendapatkan fasilitas makan gratis satu kali setiap hari.
Dengan berbagai ceritanya itu, Azis meminta agar semua pihak tidak hanya melihat posisinya yang sempat menjadi Wakil Ketua DPR.
“Jadi jangan melihat saya enak sebagai Wakil Ketua DPR di bidang Korpolkam, tapi orang juga harus melihat perjuangan saya untuk melakukan itu,” imbuhnya.