Berita Papua
Numbuk Telenggen, Otak Penyerangan di Distrik Gome Gugurkan 3 TNI, Rekam Jejak hingga jadi Buronan
Sebelumnya Juru Bicara OPM, Sebby Sambom, lewat rilis pers yang diterima Tribun-Papua.com membenarkan bahwa penyerangan tersebut dilakukan oleh Numbuk
Sayangnya, Pratu Rahman dinyatakan gugur setelah tim dokter berupaya melakukan tindakan penyelamatan.
Sedangkan Pratu Saeful hingga kini kondisinya masih kritis.
Hal ini dikatakan Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga dalam rilis yang diterima Tribun-Papua.com, Kamis.
"Akibat penyerangan kembali ke Pos TNI, mengakibatkan dua personel terluka. Pratu Rahman tak tertolong sedangkan Pratu Saeful kondisinya kritis," kata Aqsha.
Sebelumnya, KKB pimpinan Numbuk Telenggen terlibat kontak tembak dengan Satgas Kodim YR 408/SBH.
Akibat kontak tembak tersebut, Serda Rizal dan Pratu Baraza gugur dalam menunaikan tugas negara dalam mengamankan NKRI dari gangguan keamanan yang selama ini terjadi di wilayah Papua khususnya di wilayah pegunungan Papua.
Serda Rizal dan Pratu Baraza Gugur Lebih Dulu
Dua anggota TNI gugur di Papua pada Kamis (27/1/2022) pagi.
Serda Rizal dan Pratu Baraza gugur setelah pos TNI diserang KKB di Bukit Tepuk Kampung Jenggernok, Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua.
Keduanya merupakan prajurit Batalyon Infanteri Raider 408/Suhbrastha.
Batalyon Infanteri Raider 408/Suhbrastha adalah satuan organik di bawah kendali Kodam IV Diponegoro.
Prajurit Batalyon Infanteri Raider 408/Suhbrastha diberangkatkan Pangdam IV Diponegoro Mayjen Rudianto ke Papua, 16 Agustus 2021 sebagai Satgas Pamtas Penyangga (Mobile) RI-PNG selama 9 bulan.
Bertindak sebagai Dansatgas Pamtas Penyangga (Mobile) Yonif R 408/SBH adalah Letkol Inf Ade Afri Verdaniex.
Serda Rizal meninggal di lokasi kejadian, sedang Pratu Baraza meninggal saat menjalani perawatan di puskesmas setempat.
Akibat kejadian tersebut, dua prajurit gugur karena mengalami luka tembak.