Berita Papua
Numbuk Telenggen, Otak Penyerangan di Distrik Gome Gugurkan 3 TNI, Rekam Jejak hingga jadi Buronan
Sebelumnya Juru Bicara OPM, Sebby Sambom, lewat rilis pers yang diterima Tribun-Papua.com membenarkan bahwa penyerangan tersebut dilakukan oleh Numbuk
Kejarian itu pada 14 April 2021. Usai kejadian tersebut, pada 15 Mei 2021, aparat gabungan sempat menggerebek homai yang diduga tempat persembunyian dari Numbuk Telenggen di wilayah Tanah Merah Bawah.
Namun, Numbuk Telenggen berhasil meloloskan diri. Pasca-penggerebekan tersebut, aparat kemanan menemukan sejumlah barang yaitu senjata angin, amunisi kaliber 5,56, polsel, anak panah, dan sejumlah dokumen TPNPB OPM.
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri kala itu mengatakan KKB di wilayah Kabupaten Puncak dibawah kendali Lekagak Telenggen.
"Mereka semua itu satu kelompok di bawah kendali kelompok Lekagak," kata Irjen Pol Mathius di Kota Jayapura, Papua, Senin (12/4/2021).
Dikatakan, termasuk pembakaran helikopter di Bandara Aminggaru Ilaga pada Minggu (11/4/2021) juga melibatkan Numbuk Telenggen.
Ada empat pelaku pembakaran helikopter yakni Lerymayu Telenggen, Prenggen Telenggen, Numbuk Telenggen dan Abu Bakar Kogoya.
Kronologi 3 TNI Gugur
Anggota Tentara Negara Indonesia (TNI) gugur akibat serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Kamis (27/1/2022) pagi tadi, bertambah.
Penyerangan tersebut terjadi di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua.
Penyerangan itu pula dikabarkan masih berlangsung.
Sebelumnya Serda Rizal dan Pratu Baraza yang gugur lebih dulu.
Namun Pratu Rahman pula dikabarkan gugur setelah KKB Papua kembali menyerang.
KKB diketahui dipimpin oleh Numbuk Telenggen.
Selain Pratu Rahman yang turut gugur, Pratu Saeful pula dikabarkan mengalami luka.
Pratu Rahman dan Pratu Saeful dievakuasi ke Puskesmas Ilaga.
Baca juga: Serda Rizal dan Pratu Baraza Gugur Diserang KKB Papua, OPM Mengaku Bertanggung Jawab