Berita Prabumulih
Proyek Baru Selesai, Plafon Mall Pelayanan Publik Prabumulih Jebol dan Bocor
Pembangunan Mall Pelayanan Publik (MPP) di lantai III Pasar Tradisional Modern (PTM) Kota Prabumulih yang disidak komisi III DPRD Prabumulih.
Penulis: Edison | Editor: Yohanes Tri Nugroho
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Edison Bastari
TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Setelah sebelumnya meninjau jalan Desa Talang Batu yang rusak akibat proyek tol, rombongan Komisi III DPRD Kota Prabumulih kembali melakukan Inspeksi Mendadak (sidak).
Kali ini giliran pembangunan Mall Pelayanan Publik (MPP) di lantai III Pasar Tradisional Modern (PTM) Kota Prabumulih yang disidak komisi III DPRD Prabumulih.
Sidak yang dipimpin Ketua Komisi III, Purwaka bersama Wakil Ketua Hartono Hamid dan anggota itu dilakukan pada Rabu (19/1/2022).
Hasilnya, Komisi III mendapati plafon bangunan di lantai 3 bocor dan ada yang jebol akibat hujan dan lantai tergenang air.
Hal itu disebabkan atap rangka baja PTM diduga renggang sehingga menyebabkan kebocoran.
Tidak hanya itu, jajaran anggota komisi III yakni Zainudin, Hendriansyah dan Riza bersama Dinas PUPR mendapati pembangunan bagian lantai PTM belum selesai dilakukan pemasangan keramik.
Untuk bangunan MPP yang bersumber dari dana Bantuan Gubernur (Bangub) diketahui telah selesai, sementara kantor yang direncanakan untuk Imigrasi dan lainnya bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
Ketua Komisi III DPRD Prabumulih, Purwaka ketika diwawancarai usai meninjau bangunan mengaku sangat menyayangkan bangunan yang baru selesai dan belum difungsikan itu sudah mengalami kerusakan.
"Kita dapati plafon bocor dan air menggenang di lantai, ini kalau tidak diperbaiki akan hancur. Untuk itu dalam waktu dekat kita akan memanggil Dinas PU dan pihak ketiga terkait ini," tegasnya.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu menuturkan, pihaknya melakukan sidak lantaran banyaknya laporan masyakat yang masuk lepas pihaknya.
Selain itu, sesuai dengan tugas dan fungsi pihaknya sebagai wakil rakyat sudah seharusnya mengawasi kinerja pemerintah kota.
"Kita langsung turun karena mendapat informasi dari masyarakat, dilihat ini memang ada beberapa hal yang perlu pembenahan pekerjaan," katanya.
Purwaka mengaku, dari hasil penjelasan pihak PUPR di lapangan sebelum pengerjaan pembangunan di bagian plafon memang terlebih dahulu melihat atau survey bagian atap namun karena saat itu musim kemarau sehingga tidak ketahuan ada bocor.
"Menurut mereka konsultan memeriksa kala itu di musim kemarau sehingga tidak diketahui ada bocor, hal itu akan dilakukan perbaikan oleh pihaknya," tutur Purwaka.