Berita Palembang
Empat Batu Nisan Kuno Berhasil Diangkat, Balai Arkeologi Sumsel Jelaskan Sejarah dan Asal Usulnya
Empat Batu Nisan Kuno Berhasil Diangkat, Balai Arkeologi Sumsel Jelaskan Sejarah dan Asal Usulnya
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Slamet Teguh
Yang pasti menurutnya tadi terbaca tahunnya 1322,
Hanya saja tadi 3 nya itu masih agak ragu 1222 atau 1322 itu yang akan diperdalam lagi analisanya.
Menurutnya nanti akan dibedakin atau epigrafi dan nantinya akan terlihat jelas.
Nantinya akan diteliti lebih lanjut apakah nisan ini masuk Kesulatanan Palembang atau diakhir.
Nantinya juga akan diajak teman-teman dari UIN untuk turut menganalisanya.
"Kita Koordinasikan dulu dengan teman-teman Dinas Kebudayaan Kota Palembang, dan diletakan di sana dulu. Nanti satu dua hari kedepan akan kita lihat dan teliti serta dibaca," katanya.
Baca juga: Viral Temuan Nisan Kuno di Jalan Tengkuruk Permai Dekat Pasar 16 Ilir, Malam Ini Kembali Digali
Baca juga: Mengenal Sejarah Tempat Ditemukannya Nisa Kuno yang Diduga Dari Era Kesultanan Palembang Darussalam
Apakah ada kemungkinan masih ada tertimbun yang lainnya?
Wahyu mengaku hal tersebut masih bisa saja terjadi, karena melihat persebaran batu batanya ke arah barat.
Namun ia masih belum bisa memastikan karena disitu juga ditemukan kayu ulen ke arah barat daya.
Hanya belum tahu sampai mana.
Namun mengingat disini daerah perekonomian agak susah juga kalau mau dibongkar semua.
Kalau ditanya apakah ada kemungkinan keluarga sultan?
Wahyu menyebut itu bisa saja terjadi.
Namun masih akan diteliti lebih lanjut. Karena memang daerah ini kan tempat peninggalan bersejarah.
Terkait Waskita yang menimbun kembali temuan nisan tersebut. Menurutnya, tidak bisa disalahkan karena memang edukasi cagar budaya masih harus diperluas.
"Tadi sudah rapat pertemuan juga dengan Waskita. Jadi paling tidak bukan hanya Waskita, melainkan pihak yang memberikan job untuk Waskita seperti PUPR ketika merancang sesuatu ajaklah Balar supaya tahu itu lokasi cagar budaya atau bukan,"
"Seperti di daerah ini kan memang dulunya daerah Kesulatanan Palembang. Harapanya hal demikian tidak terulang lagi," katanya.