Kisah Nenek 63 Tahun yang Menikah Dengan Pria Sepantar Ananya, Sang Mempelai Kini Jadi Sorotan

Saya tinggal bawa diri saja sebab mereka dah uruskan semua," ujar wanita yang berasal dari Kampung Gajah, Perak Tengah ini.

Rohayah menyatakan akad nikah diadakan pada 20 Desember, yang dihadiri keluarga dan kerabat dekat.

Ia juga mengaku tak mengenal sosok laki-laki yang akan menjadi suaminya.

"Saya sendiri tak tahu nak cerita perkenalan kami macam mana... apa yang boleh saya katakan, kami tak kenal satu sama lain. Sebaliknya anak-anaklah yang yakinkan untuk terima calon bapa tiri baru mereka.

Sebenarnya saya dah 18 tahun bergelar ibu tunggal selepas arwah suami meninggal dunia. Sebelum ni bukan tak ada orang nak masuk meminang, tapi saya tolak sebab rasa perkahwinan bukanlah keutamaan," bebernya.

Rohayah sempat berpikir bahwa kehidupannya baik-baik saja tanpa adanya pendamping.

Ia juga sempat malu jika menikah di usia tak lagi muda.

"Anak-anak dah besar dan jaga saya, ekonomi pun okay... jadi saya rasa perkahwinan semula bukanlah perkara yang mendesak, dalam masa yang sama saya rasa segan nak menikah semula pada usia tua.

Tapi memang benar, siapalah kita nak menidakkan jodoh yang diatur Allah. Pada kali ini, hati saya terbuka untuk ikut cadangan anak-anak. Pada Ogos 2021, pihak suami datang hantar tanda, itulah kali pertama kami bertemu.

Dua minggu kemudian, pihaknya datang untuk merisik dan bertunang," ungkapnya.

Saat bertemu, Rohayah Abdullah tertarik dengan karakter Abdul Rahim Mohd Nor.

Ia juga menceritakan saat pose romantis bersama sang suami di pelaminan.

"Perwatakannya sama macam arwah suami, seorang yang 'soft spoken'. Ciri-ciri yang ada padanya ada sedikit persamaan macam arwah.

Masa bergambar di pelamin, kami sebenarnya canggung juga, segan sebab tetamu ramai. Kecualilah kalau kita dah kenal atau berkawan.

Semua 'pose' tu kami ikut je saranan jurufoto, Fitrin Ruslee, tak ada kami pandai-pandai, masing-masung malu dan keras," terangnya.