Berita Palembang
Kadiknas Palembang Tegaskan Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun Tergantung Persetujuan Orangtua
Diknas Palembang telah melakukan sosialisasi kepada orangtua siswa agar mereka tak termakan isu terkait vaksinasi anak usia 6-11 tahun.
Penulis: Sri Hidayatun | Editor: Vanda Rosetiati
Alasannya, beragam mulai dari ada anaknya takut divaksin hingga juga masih ragu dan takut akan terjadi hal-hal yang tak diinginkan seperti kejadian di Jawa ada yang meninggal.
"Padahal saat bagi rapor kemarin kita juga sudah edukasi kalau vaksin ini penting, dan juga tidak berbahaya. Namun masih ada saja walisiswa yang tidak mau, takutlah dan lain sebagainya," ungkap dia.
Bahkan, mereka pun maunya yang memberikan penjelasan seperti ini dari Dinas Kesehatan langsung karena mereka lebih percaya.
"Ya, kemarin kita guru-guru dan saya sendiri turun langsung memberikab edukasi tapi ada saja walisiswa yang masih ragu, katanya mau dari dokter atau dinkes yang kasih penjelasan begitu agar mereka yakin," beber dia.
Rahma mengaku, sebagai sekolah pihaknya tidak menuntut atau mewajibkan karena semua kembali kepada walisiswa masing-masing.
"Bahkan ada satu kelas itu isi 28 siswa yang setuju hanya 3 orang sisanya tidak. Tapi rata-rata ya yang tidak mau vaksin ini beragam dari kelas 1 sampai kelas 6 ada semua," beber dia.
Hal yang sama juga diungkapkan kepala SDN 143 Palembang, Rismawati yang mengaku dari 700an siswa hanya sekitar 75 persen yang menyetujui untuk divaksin.
"Sisanya memang banyak walisiswa takut untuk memberikan vaksin pada anaknya," jelas dia.
Ada juga alasannya, kata dia karena covid-19 sudah melandai dan aktivitas sudah normal jadi untuk apa divaksin.
"Ya, ada yang percaya ada juga yang tidak percaya dengan vaksin ini. Tapi kita juga tidak memaksakan ini," ungkap dia.
Terkait, kapan pelaksanaan vaksinasi pihaknya belum mengetahui juga karena hanya sebatas mengumpulkan data terlebuh dahulu.
"Kita belum tahu kapan tapi ini kita hanya mengumpulkan data dulu. Karena kalau dari Dinkes memang belum karena capaian vaksinasi lansia belum memenuhi 60 persen," jelas dia.
Baca berita lainnya langsung dari google news.