Berita Kriminal
Dibilang Sakit Parah, Ayah dari Korban Rudapaksa Hingga Melahirkan Ungkap Awalnya Dihubungi Pelaku
Anaknya S (19) menjadi korban rudapaksa oleh pengasuh sekaligus pimpinan Ponpes hingga melahirkan seorang bayi perempuan secara prematur.
TRIBUNSUMSEL.COM, MUARADUA - S (52) masih tak percaya anaknya yang dititipkannya untuk menimba ilmu ke Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ulum Desa Karet Jaya Kecamatan Buay Pemaca OKU Selatan malah menjadi korban asusila.
Anaknya S (19) menjadi korban rudapaksa oleh pengasuh sekaligus pimpinan Ponpes hingga melahirkan seorang bayi perempuan secara prematur.
Ditemui awak media dikediamannya, orang tua korban yang kecewa, menyerahkan proses hukum sepenuhnya kepada pihak kepolisian polres OKU Selatan, berharap korban mendapat hukuman yang setimpal.
"Kita serahkan pada kepada bapak kepolisian, kalau kecewa yang kecewa pak,"ujar Sarmid dikediamannya, Senin (3/1).
Awalnya kata dia menceritakan, ia dihubungi oleh Ponpes diberitahukan bahwa anaknya sakit parah, selaku ayah dari korban ia langsung bergegas menuju ke Ponpes.
"Awalanya dibilang sakit parah, saya langsung bergegas kesana,"ungkap Sarmid, ayah dari S (19), Senin (3/1).
Setibanya disana, pelaku sebagai pimpinan pondok pesantren memberitahukan bahwa S bukan sakit melainkan melahirkan seorang bayi perempuan.
Namun tak memberitahukan dengan gamblang siapa ayah dari cabang bayi.
"Tibanya kita di sana, kata pak Yai sebutan tersangka MS, anak itu bukan sakit tapi kedatangan bayi,"bebernya.
Ayah korban yang terkejut mendapati putrinya tiba-tiba telah melahirkan mempertanyakan yang telah menghamili anaknya.
Hingga pelaku MS seolah pasang badan.
"Saya tanya siapa yang tanggung jawab ini, dia jawab kamu gak usah cari kemana-mana ini biarlah aku yang tanggung jawab,"pungkasnya.
Kekecewaan keluarga korban melaporkan pimpinan Ponpes pada pihak kepolisian.
Dari sanalah terungkap korban S di rudapaksa oleh pelaku sejak 7 bulan lalu bulan April 2021 lalu.
Dari hasil introgasi berhasil diungkap oleh pihak kepolisian perbuatan asusila dilancarkan pelaku saat ponpes sedang sepi.