Transmusi Setop Operasional
Bus Transmusi Setop Operasional, Kadishub Palembang: 'Tak Ada Gangguan Transportasi ke Masyarakat'
BRT Transmusi yang dikelola PT SP2J setop operasional sejak Sabtu (1/1/2022). Namun, sejauh ini tak beroperasional Transmusi tak berdampak signifikan.
Penulis: Sri Hidayatun | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM.PALEMBANG - Bus rapid transit (BRT) Transmusi yang dikelola PT SP2J setop operasional sejak Sabtu (1/1/2022).
Selama ini BRT Transmusi memang menjadi salah satu kebutuhan transportasi masyarakat.
Namun, sejauh ini tak beroperasionalnya Transmusi dinilai tidak berdampak signifikan kepada masyarakat.
Hal tersebut diungkapkan langsung Kepala Dinas Perhubungan Kota Palembang, Aprizal Hasyim, Selasa (4/1/2021) usai rapat bersama DPRD Kota Palembang.
"Angkutan umum di Kota Palembang terdiri dari angkutan LRT, angkutan bus massal BTS & BRT Transmusi dan angkutan penumpang atau angkot," jelas dia.
Dari ketiga ini, saat Transmusi tak beroperasional tidak ada dampak signifikan karena masih ada angkutan lainnya yang mampu mengatasinya.
"Kan masih ada angkot, Teman Bus dan LRT sebagai moda transportasi lainnya," ungkapnya.
Terkait anggaran, kata dia mereka tidak tahu karena prosedur penganggaran tersebut melalui BPKAD terlebih dahulu.
Kata dia, tahun 2022 ini Program Kementrian Perhubungan penetapan LRT sebagai angkutan umum utama di Kota Palembang.
Lalu, akan ada penataan pelayanan bus massal melalui penataan rute (rerouting) dan peleburan koridor/rute trayek antara BTS dan BRT Transmusi.
"Kondisi saat ini pelayanan BTS ada 4 koridor dan BRT ada 3 koridor Operator BTS adalah PT Transmusi Palembang Jaya (TMPJ) merupakan anak Perusahaan PT SP2J. Operator BRT adalah PT Sarana Pembangunan Palembang Jaya (SP2J)," kata dia.
Tambah Aprizal, kajian terhadap rerouting bus massal saat ini sedang proses di Direktorat Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.
"Kemungkinan akan ada 5 dan/atau 6 koridor pelayanan bus massal yang akan melayani masyarakat umum dengan sistem subsidi layanan (BTS) dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia," tutur dia.
Perihal kondisi belum ada subsidi di Tahun Anggaran 2022 untuk layanan BRT Transmusi dari Pemerintah Kota Palembang karena masih dalam proses penganggaran subsidi masih dalam tahap melengkapi berkas-berkas administrasi keuangan maka di Kota Palembang masih ada 4 koridor BTS yang disubsidi APBN dengan rute.
Keempat koridor itu adalah rute terminal Alang-Alang Lebar—Dempo via Soekarno Hatta, terminal Alang-Alang Lebar—Talang Jambe via Asrama Haji, Asrama Haji—Sako via Nurdin Panji dan Terminal Jakabaring—Terminal Plaju via Tegal Binangun.