Berita Muratara

Kisah Wanita Kehilangan Perhiasan Seberat 4 Suku Usai Dihipnotis, Enggan Lapor Polisi, Terungkap

Kisah Wanita Kehilangan Perhiasan Seberat 4 Suku Usai Dihipnotis, Enggan Lapor Polisi, Terungkap

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com/ Rahmat Aizullah
Wanita bernama Novita Sari (43) bercerita bahwa dirinya menjadi korban hipnotis 

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Salah seorang wanita tiba-tiba histeris dan meminta pertolongan warga sesaat turun dari mobil yang ditumpanginya.

Dia lalu menghampiri salah satu warung makan di pinggir Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Desa Lawang Agung, Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Selasa (28/12/2021). 

Dia kemudian menceritakan kejadian yang dialaminya itu kepada orang-orang yang ada di warung tersebut. 

Wanita yang diketahui bernama Novita Sari (43) ini mengaku menjadi korban hipnotis.

Dia menceritakan awalnya menaiki sebuah mobil dari Singkut Kabupaten Sarolangun Jambi hendak ke Desa Lubuk Rumbai, Kecamatan Rupit, Muratara. 

Dia turun di dekat Masjid Agung As-Syuhada Desa Lawang Agung. 

Dia mengaku di dalam mobil itu sudah kena hipnotis namun kondisinya masih sadar. 

"Emas (cincin dan gelang) aku disuruh dilepasnyo. Aku dewek (sendiri) yang nyopotnyo (melepasnya), masih sadar aku, kalung kau jugo katonyo, nah aku copot jugo kalung aku. 

Terus dio minta uang aku, idak ku kasih, ku omong ini untuk ngobati nenek aku sakit," cerita Novita Sari pada orang-orang di warung yang dihampirinya. 

Lanjut dia menjelaskan, setalah perhiasannya diserahkan ke orang di dalam mobil itu, Novita keluar dari mobil tersebut. 

Dia lalu berteriak-teriak meminta pertolongan sambil berusaha membuka pintu mobil untuk mengambil kembali perhiasannya. 

Novita mengaku kehilangan perhiasan emas berupa cincin, gelang, dan kalung dengan total senilai 4 suku. 

"Pintu mobilnya tidak bisa dibuka, aku lah minta tolong, tapi tidak ada yang nolong, terus mobil itu pergi," katanya. 

Baca juga: Jadwal Praktik Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan di Muratara, dr Harry SpOG

Baca juga: AKBP Eko Sumaryanto Tekankan Warga Jangan Takut Lewat Jalinsum Muratara, Tidak Rawan Lagi

Meski kehilangan perhiasan emas senilai 4 suku, namun anehnya Novita enggan melaporkan kejadian yang dialaminya itu ke pihak kepolisian. 

Di warung tersebut kebetulan ada salah seorang anggota Sat Intelkam Polres Musi Rawas Utara. 

Novita disarankan oleh polisi berpakaian biasa itu untuk melapor ke kantor Polsek setempat atau langsung ke Polres. 

Namun dia tak ingin membuat laporan polisi, justru mengikhlaskan telah hilang perhiasan emas tersebut. 

"Biarlah pak (polisi). Kalau memang lah rejeki dia, ambil lah, aku ikhlas, aku bisa nyari lagi (emas), biarlah aku rugi, yang penting aku tidak apa-apa, aku masih selamat," ujar Novita. 

Sementara itu, Yanti, pemilik warung yang dihampiri Novita mengatakan tidak begitu jelas mengetahui kejadian tersebut. 

"Aku kurang tahu lebih jelasnya. Dia datang ke warung kami, katanya dia kena hipnotis di dalam mobil. Tapi disuruh lapor polisi tidak mau," ujar Yanti.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved