Dinding Pagar Puskesmas Merdeka Roboh
2 Pedagang Sayur Tertimpa Pagar Beton Puskesmas Merdeka, Pemkot Palembang Tanggung Biaya Pengobatan
Pemkot Palembang siap menanggung biaya pengobatan ibu dan anak pedagang sayur yang tertimpa pagar beton Puskesmas Merdeka yang roboh.
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Pemerintah Kota Palembang (Pemkot) siap menanggung biaya pengobatan ibu dan anak pedagang sayur Pasar Soak Batok yang tertimpa dinding pagar beton Puskesmas Merdeka yang roboh, Sabtu (18/12/2021).
Hal ini disampaikan Camat Bukit Kecil, Alexander saat ditemui di lokasi kejadian.
"Tadi sempat disampaikan ibu Wawako, InsyaAllah para korban biayanya ditanggung pemkot," ujarnya.
Langkah selanjutnya, kedua korban lalu dirujuk ke RSUD Palembang Bari.
Setelah sebelumnya sempat mendapat pertolongan di rumah Sakit AK Gani.
"Sebelumnya dibawa ke Puskesmas Merdeka dulu untuk dapat pertolongan pertama. Terus dirujuk ke RS AK Gani, selanjutnya dirujuk lagi ke RS Bari," ucapnya.
Menurut Alexander, dirinya belum menerima laporan maupun keluhan dari warga terkait dinding puskesmas Merdeka sudah lama berdiri dalam kondisi condong.
Mengingat dia juga belum lama menempati posisi sebagai Camat Bukit Kecil.
"Tadi kita sudah langsung ambil tindakan. Tembok yang roboh panjangnya sekitar 15 meter dan masih menyisakan 5 meter lagi yang berdiri. Maka kami tadi langsung berinisiatif menghancurkan sisa tembok yang masih ada dibantu oleh warga sekitar," ujar mantan Lurah Bukit Lama Kota Palembang ini.
Diberitakan sebelumnya
Pedagang sayur di Pasar Soak Bato kota Palembang dikagetkan dengan robohnya dinding samping Puskesmas Merdeka dan menimpa dua orang pedagang, Sabtu (18/12/2021).
Diketahui kedua korban adalah ibu dan anak pedagang sayur yang biasa menggelar dagangannya persis di samping tembok pembatas Puskesmas Merdeka.
"Badan mereka tertimpa tembok," kata Rahmadi (56) ketua RT setempat saat ditemui di lokasi kejadian.
Kejadian itu terjadi ketika ibu dan anak, Hartati (55) dan Fenti (30) yang sama-sama pedagang sayur sedang duduk menunggu penumpang sembari menata dagangan mereka.
Namun tiba-tiba tembok pembatas di Puskesmas Merdeka yang berdiri persisi di belakang mereka ambruk sehingga langsung menimpa tubuh ibu dan anak ini.
Sontak saja, pedagang sayur maupun warga yang melintas dibantu tukang becak segera bergegas menolong kedua korban.
Dengan susah payah tubuh mereka akhirnya bisa dikeluarkan dari reruntuhan tembok untuk selanjutnya langsung dibawa ke rumah sakit terdekat.
"Dibawa ke RS AK Gani," ucap Rahmadi.
Menurutnya, pagar tembok yang roboh tersebut sudah lama berubah posisi menjadi condong ke samping.
Warga maupun pedagang memang sudah lama khawatir dengan kondisi tersebut.
"Laporan keluhan ke saya soal dinding yang condong itu belum ada. Tapi saya sendiri sebenarnya khawatir dengan itu," ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan Daus (40) warga sekitar yang juga ditemui Tribunsumsel.com di lokasi kejadian.
Dia mengungkapkan, sudah lebih dari satu bulan ini selalu mengingatkan kedua korban supaya jangan menggelar dagangan di tempat itu.
"Karena berbahaya. Sudah saya ingatkan terus, tapi masih saja begitu," ucapnya.
Selain kedua korban, sebelumnya juga ada beberapa pedagang yang menggelar dagangannya persis di samping tembok pembatas Puskesmas Merdeka.
Namun kini hanya mereka berdua saja yang bertahan dikarenakan sejak pandemi melanda, omzet seluruh pedagang disini jadi merosot.
Sehingga bekas lapak itu lebih banyak diisi oleh tukang becak yang kerap berjajar di pinggir jalan bersebelahan dengan dagangan kedua korban.
"Tapi pada saat itu, cuma dua korban yang tertimpa. Tukang becaknya bisa menghindar tapi memang becaknya ada yang tertindih juga," kata dia.
Dikatakan Daus, dirinya sudah pernah menyampaikan kekhawatiran soal dinding puskesmas Merdeka yang terus condong ke samping tepatnya ke arah lapak pedagang.
Menurutnya, kondisi itu terjadi karena tembok tersebut tidak memiliki tulang penyangga sehingga rentan roboh.
Ditambah lagi adanya jajaran pohon tinggi persis di sebelah tembok dari arah dalam halaman puskesmas semakin memperparah kondisi.
Hal itu dikarenakan akarnya yang terus merambat hingga membuat bagian bahwa tembok ikut terangkat sehingga membuat jadi condong ke samping.
"Saya sudah pernah tanya ke orang puskesmas soal tembok itu, katanya sudah diajukan untuk perbaikan. Tapi belum ada jawaban. Katanya terkait zaman covid, jadi belum ada jawaban," ucapnya.
Sementara itu, dari pantauan Tribunsumsel.com di lapangan, petugas DLHK Palembang langsung membersihkan sisa tembok yang sudah hancur berserak di jalan.
Batu coran yang tergeletak di tanah, langsung dihancurkan jadi kecil dengan alat seadanya untuk kemudian dimasukkan ke dalam truk pengangkut.
Selain itu petugas juga sibuk memangkas sejumlah ranting pohon persis di samping puskesmas untuk mempermudah proses evakuasi.
Sedangkan pedagang lain, turut membantu dengan mengevakuasi seluruh dagangan korban diantaranya cabai, pisang dan sayuran hijau yang selanjutnya disimpan ke tempat penyimpanan.
Baca juga: Kronologi Tembok Pembatas Puskesmas Merdeka Roboh hingga Menimpa Ibu dan Anak Pedagang Sayur
Baca berita lainnya langsung dari google news.