Berita Nasional
Langkah KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman Untuk Mengatasi Ancaman Doktrinasi Terorisme
Dudung menanggapi pertanyaan Deddy, apakah benar masih ada kelompok-kelompok terorisme di Indonesia dan menebarkan ideologinya.
"Pertama kali yang saya lakukan saat dilantik KSAD, pertama kali adalah melihat prajurit-prajurit saya yang ada di daerah operasi. Jangan sampai mereka kekurangan, jangan sampai mereka bertempur sendirian," kata Dudung.
Karenanya ia langsung mengunjungi prajurit-prajuritnya yang ada di Papua yang tengah memberantas KKB, serta prajurit-prajuritnya yang ada di Poso untuk memberantas teroris.
"Bertempur sendirian itu, artinya saat melaksanakan tugas kendaraan gak ada, logistik gak ada, jangan sampai seperti itu. Saya gak mau seperti itu, Makanya di Papua di Poso, semua saya catat dan saya bilang ke asisten logistik prioritaskan mereka ini yang di daerah terpencil, jangan sampai mereka kesulitan," papar Dudung.
Setelah itu mengunjungi prajurit di wilayah operasi, kata Dudung, ia juga akan mengunjungi prajuritnya yang ada di perbatasan.
"Kenapa saya mau lihat prajurit-prajurit saya. Ada istilah begini, pemimpin itu dalam mengambil keputusan dan kebijakan harus melibatkan eselon terdepan. Karena mereka itu yang akan menerima dampak secara langsung dari keputusan kebijakan yang kita ambil," katanya.
Baca juga: Cerita Jenderal Dudung Akui Darahnya Mendidih Lalu Lucuti Baliho Rizieq Shihab dan FPI
Baca juga: Miliki KTP yang Sama, KSAD Dudung Abdurachman Tegaskan TNI Tak Boleh Berpikir Bunuh Teroris Poso
Jenderal Baliho
Sebelumnya Jenderal Dudung juga menceritakan bagaimana ia akhirnya sampai kepada menantang ormas Front Pembela Islam (FPI) dan melucuti ratusan baliho bergambar Rizieq Shihab yang bertebaran di Jakarta pada akhir 2020 lalu.
Kala itu Dudung masih menjabat Pangdam Jaya dan berpangkat Mayor Jenderal atau bintang dua.
Nama pria kelahiran Bandung, Jawa Barat tersebut sempat ramai diperbincangkan publik atas sikap kerasnya terhadap FPI dan Rizieq Shihab.
Jenderal Dudung mengungkapkan bagaimana ia harus melakukan itu untuk menunjukkan bahwa negara hadir demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
"Ini Jenderal nekat sih sebenerrya," kata Deddy yang disambut tawa Jenderal Dudung.
"Anda terkenal dengan Jenderal baliho," tambah Deddy yang kembali disambut tawa Dudung yang makin keras.
"Serem nanyanya pak, tapi gila sih, nekat sih, keren. Kayaknya kalau gak sesuai dengan yang berjalan anda sikat," kata Deddy.
"Ya begitulah kalau saya. Jadi saya masuk ke Kodam Jaya itu, saya lihat baliho bergelimpangan. Sudah gitu nada-nadanya seruan jihad, revolusi akhlak lah, baliho juga ada yang disembah-sembah. Saya pelajari.. apa ini. Kemudian saya pelajari juga video-video sebelumnya apa yang diakukan oleh Rizieq Shihab itu," papar Dudung.
Dari sanalah kata Dudung, kemarahannya mulai timbul.