Demo Buruh di Kantor Gubernur

Curhat Emak-emak Ikut Demo Buruh, Ada yang Tinggalkan Anak, Hingga Minta Tanggung Gubernur

Ribuan buruh melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumsel. Dalam demo buruh  ini juga hadir ratusan emak-emak yang turut melakukan aksi.

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/LINDA TRISNAWATI
Ribuan buruh melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumsel, Selasa (30/11/2021). Dalam demo buruh  ini juga hadir ratusan emak-emak yang turut melakukan aksi. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Ribuan buruh melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Jalan Kapten A Rivai.

Para buruh yang melakukan aksi ini dari berbagai serikat buruh seperti Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), NIBA SPSI, FARKES SPSI, KEP SPSI, PPMI SPSI, Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) dan lain-lain.

Dalam demo buruh  ini juga hadir ratusan emak-emak yang turut melakukan aksi. Mereka curhat mulai dari meninggalkan anak di rumah demi ikut aksi hingga minta tanggung kebutuhan dengan Gubernur. 

Novi perwakilan para buruh mengatakan, minyak, susu naik, katanya gubernur sayang rakyatnya.

"Jangan ada dusta diantara kita pak Gubernur. Panas hati kita apa panas matahari. Karena sama-sama panas mari berjuang," kata Novi saat melakukan orasi di Depan Kantor Gubernur Sumsel, Selasa (30/11/2021).

Baca juga: BREAKING NEWS: Ribuan Buruh Demo di Kantor Gubernur Sumsel,Tuntut Pemerintah Naikkan UMP Sumsel 2022

Menurut Novi, kalau upah nggak naik ada ngaruhnya nggak? Tentu ada. Ibu-ibu kalau gaji nggak stor suminya dituduh berselingkuh, dituduh duitnya lari kemana.

"Kami berjuang ke sini bertegangan dengan manajemen. Bahkan kami siap kalau mau di SP, berhenti tingal berhenti tingal mintak tanggung gubernur," ungkapan

Menurutnya, sebelum perang ini sudah merasa mati duluan, jadi kenapa harus takut. Yang tidak berjuang dia berkhianat, hanya menunggu kemenangan dari yang berjuang.

"Terbakar rasanya darah di badan. Saya wakilkan perasan ibu-ibu. Bahkan untuk ke sini saya tinggalkan anak-anak saya," katanya

Sementara itu berbagai properti digunakan untuk aksi seperti spanduk bertuliskan Maaf Nak Bukan Susumu yang Didiskon 50 persen Tapi Gaji Bapakmu yang Dipotong 50 persen.

Ada juga Kirain Cuma Barang yang Bisa Didiskon 50 persen Dak Taunya Gaji yang Didiskon 50 persen.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved