Berita Nasional
Aziz Yanuar Buka Suara Soal Seruan Banjiri Reuni 212 yang Viral di Media Sosial
Aziz Yanuar mengaku belum tahu dari mana asal seruan untuk menghadiri acara Reuni 212 yang viral di media sosial
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Pengacara Habib Rizieq, Aziz Yanuar akhirnya buka suara soal poster seruan untuk menghadiri acara Reuni 212.
Poster seruan yang dilengkapi dengan foto eks Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab itu viral di media sosial.
Poster yang juga memuat logo simpatisan HRS itu juga mengajak agar seruan itu dimuat ulang di berbagai media informasi.
"Sebanyak-banyaknya untuk dipasang dan disebarluaskan atas nama masjid, madrasah, pesantren, majelis, lembaga, perusahaan, komunitas dengan lambang dan logo masing-masing," tulis seruan seperti dilihat Tribunnews.com, Senin (29/11/2021).
Pesan itu juga berisikan agar masyarakat menghadiri acara Reuni 212 yang rencananya dipusatkan di Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
"Ayo Reuni 212!... Ayo Hadiri & Banjiri...!! 2 Desember 2021. Awas Penggembosan, Awas Penghadangan," lanjut seruan itu.
Menanggapi hal itu, Aziz Yanuar, tak berkomentar banyak.
Ia hanya menyebut bahwa seruan Habib Rizieq itu adalah bentuk penghormatan kepada HRS dan animo masyarakat yang antusias pada Reuni 212.
"Tanggapan dari kami secara resmi belum tahu ya seruan ini berasal. Jadi belum bisa banyak komentar tentang hal itu, yang ini murni animo masyarakat terkait respons positif Reuni 212," kata Aziz kepada Tribunnews.com, Senin (29/11/2021).
Menurut Aziz, apa yang disampaikan dalam seruan HRS itu merupakan manifestasi dari revolusi akhlak yang digaungkan sejak setahun lalu.
Untuk itu, Aziz menganggap bahwa seruan HRS terkait ajakan menghadiri Reuni 212 merupakan kontribusi positif untuk menyampaikan aspirasi dengan cara yang konstitusional dan beradab.
"Saya kira ini bagus, ya. Jadi untuk menyampaikan aspirasinya secara damai dan konstitusional di Reuni 212 adalah pesan dari HRS terkait Revolusi Akhlak. Yang jelas, lanjutkan revolusi akhlak dengan cara-cara berakhlak, termasuk juga dalam penyampaian aspirasinya," imbuhnya.
Sebelumnya, Reuni 212 yang akan digelar 2 Desember 2021 itu masih terganjal masalah perizinan dari pihak kepolisian dan beberapa rekomendasi dari pihak berwenang.
Polisi beralasan, belum keluarnya izin Reuni 212 karena acara itu berpotensi menimbulkan kerumunan massa dalam jumlah banyak.