Porprov Sumsel 2021

KONI Muratara Kecewa Porprov Sumsel 2021 Jadi Ajang Gengsi Bukan Mencari Atlet Berprestasi

Muratara termasuk dalam 12 daerah yang menyatakan mundur dari cabang olahraga (cabor) bulutangkis pada kejuaraan Porprov Sumsel XIII di OKU Raya

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Wawan Perdana
Tribun Sumsel/ Rahmat Aizullah
Plt Ketua KONI Kabupaten Musi Rawas Utara, Subandri 

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA-Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sangat kecewa dan menyayangkan pembatalan cabor bulutangkis di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumsel 2021.

Muratara termasuk dalam 12 daerah yang menyatakan mundur dari cabang olahraga (cabor) bulutangkis pada kejuaraan Porprov Sumsel XIII di OKU Raya.

Keduabelas kabupaten/kota tersebut yakni Muba, Banyuasin, Lahat, Muara Enim, Muratara, Ogan Ilir, Musi Rawas, Pagaralam, Prabumulih, PALI, Lubuklinggau, dan OKI.

Cabor bulutangkis resmi dibatalkan setalah official/pelatih dari 12 daerah itu melakukan protes karena menduga ada daerah yang terindikasi melakukan mutasi atlet dari luar Provinsi Sumsel.

Alhasil, cabor bulutangkis diputuskan empat daerah juara bersama di nomor beregu putra dan beregu putri yang masing-masing mendapat dua medali emas.

Keempat daerah tersebut yakni Kabupaten OKU, OKU Timur, OKU Selatan dan Kota Palembang.

Menanggapi masalah ini, Plt Ketua KONI Kabupaten Musi Rawas Utara, Subandri menyatakan sangat kecewa dan menyayangkan pembatalan cabor bulutangkis tersebut.

"Kita tentu sangat kecewa. Temanyakan jelas, Porprov pembinaan, tujuannya untuk mencari atlet-atlet lokal binaan dari kabupaten/kota," kata Subandri kepada Tribunsumsel.com, Rabu (24/11/2021).

Dia mengatakan tujuan awal dari adanya KONI adalah untuk menciptakan atlet-atlet berprestasi dari tingkat daerah.

Tahapannya tentu diadakan kejuaraan kelas daerah seperti Porprov ini sehingga nantinya muncul atlet-atlet lokal yang bagus.

"Tetapi oleh daerah-daerah salah dalam memaknai itu. Dia mau semua instan sehingga melenceng dari tujuan awal," katanya.

Soal dugaan ada daerah yang terindikasi melakukan mutasi atlet dari luar Provinsi Sumsel, Subandri menyatakan itulah yang mengakibatkan susahnya mencari atlet yang benar-benar asli daerah.

Padahal, kata dia, dalam aturan Porprov Sumsel XIII 2021 sangat jelas bahwa mutasi atlet dari luar provinsi tidak diperkenankan mengikuti Porprov dengan alasan apapun.

"Setiap Porprov memang selalu ada indikasi beli-beli atlet dari luar provinsi. Ini sangat merugikan dan mencederai sistem olahraga prestasi di daerah kita. Itulah akar masalahnya, menjadikan Porprov sebagai ajang gengsi-gengsian antar daerah," kata Subandri.

Dia berharap kedepan agar KONI Sumsel melakukan evaluasi dan membuat regulasi yang bisa bermanfaat untuk kepentingan dunia olahraga.

"Jangan dicampur-campur pada tujuan yang tidak jelas. Semoga kedepannya tidak terjadi lagi kejadian seperti ini," harap dia.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved