Berita Nasional
Biodata Profil Gede Pasek Suardika Ketum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Baru Keluar dari Hanura
Profil Gede Pasek Suardika (GPS) Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN). Ia baru saja mundur dari Hanura
Bahkan pasangan Anas-Pasek seperti duet maut dilangit parpolitikan Indonesia, saat partai politik berlambang Mercy itu dipuncak kejayaannya beberapa tahun silam.
Pasek adalah orang dibalik kemenangan sejumlah kepala daerah, khususnya di Bali.
Puncaknya adalah mengantarkan kemenangan pasangan SBY-JK pada pilpres 2004 di Bali.
Banyak ide dan masukan suami Evie Lestari Andajani yang menjadi keputusan penting Partai Demokrat saat dia masih memiliki relasi dan loyalitas yang baik dengan SBY.
Termasuk duduknya SBY sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat antara lain bermula dari usulan Pasek.
4. Keluar dari Partai Demokrat
Pada pertengahan September 2013, Pasek dicopot jabatannya dari Ketua Komisi III DPR karena ikut serta dalam organisasi masyarakat sekaligus menjabat sebagai sekertaris jendral yang dibentuk Anas Urbaningrum yaitu Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI).
Namun, badai yang menerpa partai mercy membuat Pasek memilih menjaga kesetiakawanan ketimbang merapat pada kekuasaan.
Bersama Anas, Pasek mendirikan Persatuan Pergerakan Indonesia (PPI).
Jalan politik Pasek mulai berbeda dengan Partai Demokrat.
Maka Pasek mulai menjaga jarak dengan Partai Demokrat hingga akhirnya berpisah pasca kongres Surabaya.
Ia juga dipecat dari keanggotaan Partai Demokrat karena masalah yang sama.
Setelah keluar dari partai Demokrat, Pasek kemudian masuk ke partai Hanura.
Pada 3 November 2018 Gede Pasek Suardika mengundurkan diri dari posisi ketua badan pemenangan pemilu (Bappilu) di Partai Hanura.
Mantan anak buah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Demokrat itu, menyampaikan pengunduran dirinya melalui surat bertanggal 3 November 2018.
Dalam suratnya, Pasek yang saat itu duduk sebagai Anggota DPD RI dari Bali membeberkan tiga alasannya mundur dari posisi ketua Bappilu Hanura.
Pertama, karena kesibukannya sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan agenda pribadi.
Kedua, mantan ketua Komisi III DPR itu juga mengaku tak mampu menyesuaikan diri dengan pola kerja Bappilu partai yang saat ini dipimpin oleh Oesman Sapta Odang (OSO).
Alasan ketiga adalah peran Bappilu Hanura dalam hal mengusung calon anggota legislatif (caleg) tak maksimal.
Pada 23 Januari 2020, Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) menunjuk Gede Pasek Suardika sebagai Sekretaris Jenderal Partai Hanura masa bakti (2019-2024).
Adapun Gede Pasek Suardika menggantikan posisi Sekretaris Jenderal yang dulu dijabat oleh Herry Lontung.
Baca berita lainnya di Google News