Berita Nasional
PDIP Desak KPK Hingga BPK Untuk Telisik Penggunaan APBD DKI Jakarta untuk Formula E
Pasalnya, BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai pihak yang ditunjuk Pemprov DKI menggelar Formula dinilai tidak transparan.
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNSUMSEL.COM, GAMBIR - Ajang gelaran Formula E di DKI Jakarta tampaknya hingga kini masih menjadi polemik.
Hal tersebut tak lepas karena gelaran ini dianggap digelar bertepatan dengan pandemi Covid-19.
Sejumlah kritikanpun bermunculan.
Politisi PDIP Gilbert Simanjuntak mendesak agar Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) turun tangan dalam menguak penggunaan dana APBD yang digelontorkan Pemprov DKI dalam merealisasikan penyelenggaran Formula E di ibu kota.
Pasalnya, BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai pihak yang ditunjuk Pemprov DKI menggelar Formula dinilai tidak transparan.
"KPK harusnya melihat besarnya uang yang sudah keluar dan potensi kerugian negara yang bisa terjadi tanpa kajian," ucapnya, Minggu (17/10/2021).
Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak (Kompas.com)
Sebagai informasi, Pemprov DKI sudah membayar uang komitmen Rp560 miliar kepada pihak penyelenggara Formula E.
Uang komitmen itu bersumber dari APBD DKI dan dibayarkan dalam dua termin pembayaran pada akhir 2019 dan awal 2020 lalu.
Walau demikian, belakang Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memberi catatan khusus terhadap Pemprov DKI soal rencana menggelar balap mobil bertenaga listrik ini di ibu kota.
Dalam catatannya itu, BPK minta Pemprov DKI mencari sponsor lantaran ada potensi kerugian bila seluruh pendanaan dibebankan kepada APBD.
Di masa pandemi yang belum berakhir ini, Gilbert pun ragu Pemprov DKI bisa menggandeng pihak swasta untuk menjadi sponsor Formula E.
"Kami menduga tidak ada swasta yang terlibat, tetapi keras dugaan menggunakan uang CSR," ujarnya dalam keterangan tertulis.
Untuk itu, ia pun meminta BPK untuk proaktif menyurati Gubernur Anies Baswedan soal kajian ulang yang hingga kini belum dilaksanakan.
"Hal yang juga sangat disayangkan adalah sikap Kemendagri yang standar ganda. Pada saat APBD perubahan terlambat diajukan, mereka pro aktif mengatakan agar dibuat jadi Pergub sesuai UU," kata dia.
"Tapi, pelanggaran UU dalam rangka Formula E ini tidak disikapi yang sama," sambungnya.
Baca juga: Pemerintah Jegal Izin Formula E di Monas, Gubernur Anies Siapkan Pulau Reklamasi Jadi Sirkuit
Baca juga: Ajang Formula E Dipastikan Tak Akan Digelar di Monas, Penyelenggara Siapkan Lima Opsi
Diberitakan sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta resmi umumkan Jakarta jadi tuan rumah balap ABB FIA Formula E pada 4 Juni 2022 mendatang.
Tepat di empat tahun Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Pemprov DKI resmi mengumumkan hal ini.
Keputusan ini pum telah ditetapkan melalui FIA World Motor Sport Council di Paris, pada 15 Oktober 2021 yang sekaligus meratifikasi kalendar balapan musim ke-8 tahun 2021/2022.
Dalam video yang dishare khusus untuk penggemar olah raga otomotif di Indonesia, Chief Championship Officer sekaligus Co-founder Formula E, Alberto Longo memberikan apresiasi yang tinggi atas partisipasi Indonesia.
Longo, sapaannya turut menekankan pentingnya Jakarta E-Prix bagi Indonesia dan ABB Formula E.
Dalam video tersebut, Longo juga memberikan apresi atas upaya Presiden RI Joko Widodo dalam mengurangi ketergantungan Indonesia pada energi konvensional, serta beralih pada energi ramah lingkungan, sebuah filosofi yang senada dengan pandangan FEO.
"Apalagi dalam merealisasikan filosofi tersebut dan untuk mengambil manfaat dari tren mobil listrik dunia, Presiden Joko Widodo berencana menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi mobil listrik dan baterai mobil," kata Longo yang dikutip TribunJakarta.com, Sabtu (16/10/2021).
Jakarta akan menjadi tuan rumah balap mobil bergengsi Formula E pada 2020 (Istimewa/Facebook Anies Baswedan)
Dalam menit berikutnya, Longo turut memberikan apresiasinya untuk Anies.
Ia memaparkan soal pesan Anies yang mengaitkan ajang ini dengan program Jakarta Langit Biru guna mewujudkan udara bersih.
"Gubernur Anies mengirimkan pesan bahwa menggeser kendaraan pribadi dengan transportasi umum dan mempromosikan penggunaan mobil listrik merupakan satu dari beberapa langkah yang akan ditempuh. Ini adalah upaya lintas generasi, dan Formula E akan membantu untuk merangkul partisipasi generasi muda dan para milenial," jelasnya.
Direktur Utama Jakpro, Widi Amanasto mengatakan bahwa trek jalanan dalam kota akan sangat efektif dalam mempromosikan Indonesia dan Jakarta.
"Kami ingin masyarakat dunia menyaksikan kemajuan Indonesia, sehingga mereka tanpa ragu berkunjung ke Indonesia, baik sebagai turis maupun investor" katanya.
Selanjutnya di tahun 2022, Indonesia juga akan menjadi tuan rumah beberapa gelaran balap dunia, termasuk MotoGP.
Tentunya, kata Widi, kian memberikan kesempatan yang besar untuk mempromosikan negeri Indonesia.
Untuk memaksimalkan manfaat ekonomi, Formula E di Jakarta bukan hanya digelar dalam satu acara, melainkan rangkaian acara sepanjang beberapa bulan hingga Juni 2022.
Acara ini tentu akan melibatkan banyak stakeholder, termasuk UMKM.
"Kami berharap, balapan ini akan mendatangkan manfaat bagi banyak pihak" kata Gunung Kartiko, Ketua OC Jakarta E-Prix, yang juga Direktur Pengelolaan Aset Jakpro.
Selain itu, Memasuki balapan musim ke-8, Formula E akan hadir di kota-kota ikonic dunia, termasuk Diriyah (Saudi Arabia), Rome, Monaco, Berlin, Vancouver, New York, London and Seoul.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul KPK hingga BPK Didesak Telisik Penggunaan APBD DKI Jakarta untuk Formula E.