Berita Muratara

Kisah Guru di Muratara Bersiap Dilantik Jadi Kepala Sekolah, Sudah Baris Tiba-tiba Batal

Dalam acara pelantikan di halaman kantor Bupati Muratara, Kamis (14/10/2021) kemarin, ternyata namanya tidak ada dalam daftar pejabat yang dilantik

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM/RAHMAT
Bupati Musi Rawas Utara, Devi Suhartoni saat melantik pejabat administrator, pengawas dan fungsional, Kamis (14/10/2021). 

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA-Susilawati, guru SD Negeri 3 Bingin Teluk, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Muratara, Sumsel, sangat kecewa dan menahan malu. Sudah bersiap dilantik jadi kepala sekolah, tiba-tiba batal karena ada kesalahan data.

Susilawati sebelumnya mendapat undangan untuk dilantik yang kabarnya menjadi Kepsek di sekolah tempatnya mengajar.

Mendapat undangan itu, Susilawati menghadiri acara pelantikan sesuai yang dijadwalkan.

Dalam acara pelantikan di halaman kantor Bupati Muratara, Kamis (14/10/2021) kemarin, ternyata namanya tidak ada dalam daftar pejabat yang dilantik.

Kepsek SD Negeri 3 Bingin Teluk yang dilantik justru atas nama Zubaidah yang merupakan guru di sekolah itu.

Susilawati yang batal dilantik menjadi Kepsek mengaku kecewa dan malu.

Susilawati sudah mengikuti upacara pelantikan, namun ternyata dirinya tidak dilantik.

Pembatalan pelantikan tersebut, kata dia, menjadi trauma mendalam bagi dia dan keluarganya.

"Saya kecewa berat, saya malu sudah ikut baris di lapangan tapi ternyata tidak dilantik. Saya sudah konfirmasi ke Diknas, mereka mengaku namanya doubel beda NIK, Susilawati yang dimaksud bukan saya," katanya.

Kabar seorang guru yang batal dilantik menjadi kepala sekolah (Kepsek) di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) jadi perbincangan warganet di media sosial.

Atas kasus ini, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Muratara memberikan penjelasan soal kejadian tersebut.

Kepala BKPSDM Muratara melalui Kabid Manajemen dan Kepegawaian, Sindu mengatakan kejadian itu terjadi karena kesalahan administrasi.

"Ternyata pada saat pengundangan terjadi kesalahan administrasi, kami ngundang pakai data yang belum ada perubahan," kata Sindu kepada Tribunsumsel.com, Jumat (15/10/2021).

Sindu mengakui kesalahan dari BKPSDM Muratara adalah tidak melakukan konfirmasi ulang kepada guru yang batal jadi Kepsek tersebut.

Alhasil yang bersangkutan sudah terlanjur datang ke lokasi pelantikan bersama keluarganya karena sudah mendapat undangan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved