Berita Nasional
Sosok Ineu yang Ngaku Dibegal Rp1,3 Miliar, Kehidupan Berubah setelah Ibu Meninggal karena Covid-19
Ineu terlibat utang rentenir sebanyak miliar rupiah. Kehidupannya berubah setelah ditinggal ibu meninggal karena Covid-19
TRIBUNSUMSEL.COM, GARUT - Nama Ineu Siti Nurjanah (31) belakangan jadi hangat diperbincangkan setelah mengaku jadi korban begal hingga Rp1,3 Miliar.
Tak sendiri, wanita asal Garut itu beraksi bersama seorang pria.
Kini ia harus mendekam di balik jeruji besi.
Ternyata, Ineu terjerat hutang rentenir hingga miliaran rupiah sehingga ia nekat membuat cerita palsu bahwa dirinya jadi korban begal Rp 1,3 miliar.
Ineu ternyata sudah terjerat hutang rentenir sejak satu tahun yang lalu.
Ia meminjam uang kepada seorang rentenir di Kecamatan Cikajang, Garut.
"Terjerat rentenirnya sejak enam bulan sampai satu tahun ke belakang" ujar Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Dede Sopandi saat dihubungi Tribunjabar.id, Selasa (12/10/2021).
Diketahui Ineu pertama kali meminjam uang kepada rentenir sebesar Rp 20 juta rupiah, namun uang tersebut harus dikembalikan dengan jumlah Rp 28 juta rupiah.

Seiring berjalan waktu Ineu tidak mampu membayar bunga hutangnya sehingga ia meminjam lagi kepada rentenir untuk menambah modal usaha.
Namun bunga pinjaman demi pinjaman Ineu terus membengkak hingga bernilai fantastis, Rp 25 Miliar.
Kehidupan Ineu berubah setelah dirinya ditinggal ibunya akibat Covid-19.
Ineu meneruskan usaha ibunya dan mulai meminjam modal kepada rentenir.
"Sejak ibunya meninggal dia yang jalankan usaha, macam-macam jualan tahu, jualan telur, dia kerjasama sama pemodal," ujar salah satu tetangganya yang tidak ingin disebutkan namanya saat ditemui Tribunjabar.id.
Ineu menjalankan aksinya dengan mengaku menjadi korban begal bersama salah seorang laki-laki.
Laki-laki tersebut bernama Mumun, ia merupakan teman dekat Ineu yang bertugas mengamankan motor beserta tas dan gawai miliknya.
Keduanya kini harus mendekam di penjara lantaran membuat laporan palsu.
Ngaku jadi korban begal dan hilang Rp 1,3 miliar
Sebelumnya, perempuan asal Cikajang Garut itu mengaku menjadi korban pembegalan.
Ia mengatakan uang senilai Rp 1,3 miliar dan satu unit motor miliknya ikut dirampas.
Kepada polisi, ia menyebut pembegalan tersebut terjadi Jumat petang sekira pukul 18.10 di Jalan Raya Cisurupan-Cikajang Kabupaten Garut.
"Dari pengakuan korban, dia sudah dibuntuti dari pertigaan Papandayan Cisurupan kemudian setelah itu korban dipepet oleh tiga orang dengan menodongkan senjata tajam berupa pisau," ujar Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Dede Sopandi, kepada Tribunjabar.id, Sabtu (9/10/2021) malam.
Bahkan, Ineu Siti Nurjanah mengatakan sudah curiga dibuntuti dari mulai pertigaan Papandayan oleh dua motor.
"Korban melihat pelaku berjumlah tiga orang, modusnya menyerempet korban, pelaku kemudian meminta korban untuk berhenti dengan menodongkan pisau," ungkapnya.
Ineu yang takut akhirnya berhenti, lalu pelaku memaksanya mengeluarkan kunci dan merampas tas
Pelaku kemudian merampas tas korban yang berisi uang tunai dan mengambil motor korban.
"Di dalam bagasi motor korban ada uang sebesar kurang lebih Rp 1,1 miliar dan di tas korban yang dirampas ada uang Rp 156 juta," ucap Deden.
Uang Usaha Telur
AKP Dede Sopandi mengatakan korban memiliki usaha sebagai penyuplai telur ke berbagai desa dengan teman-temannya.
"Jadi uang itu uang kerjasama kerjaan bersama teman-temannya," ucap Dede.
Sepulang mengambil uang dari rekan bisnisnya di wilayah Cisurupan, korban kemudian pulang ke rumahnya di Kecamatan Cikajang, Garut.
"Dari pengakuan korban, bahwa dia sudah dibuntuti dari pertigaan Papandayan Cisurupan kemudian setelah itu korban dipepet oleh tiga orang dengan menodongkan senjata tajam berupa pisau," ujarnya.
Dede menjelaskan bahwa korban sudah curiga bahwa dirinya dibuntuti dari mulai pertigaan Papandayan oleh dua motor.
Baca berita lainnya di Google News