Berita Nasional
Kisah Kakek 79 Tahun Tinggal Sendirian di Area Kuburan, Cari Kayu Bakar untuk Beli Beras, Faktanya
Cerita Mbah Pasran yang tinggal sendirian di area kuburan. Berharan meninggal di area itu
Sementara di sebelahnya terdapat punden keramat Mbah Imam Sudirono.
Pasran tinggal di sebuah rumah yang berada di antara punden keramat dan makam umum.
Rumah yang dia tinggali berdinding anyaman bambu berukuran 3 x 6 meter yang tidak dilengkapi aliran listrik.
Rumah bambu yang dia tempati merupakan hadiah dari seorang warga bernama Haji Rumain.
"Ini dibuatkan sama Haji Rumain Buloh," kata dia kepada Tribunbanyumas.com, Senin (27/9/2021).
Di rumah yang sangat sederhana itu terbagi menjadi dua bagian.
Baca juga: Heboh Ada Prostitusi Gay Berkedok Layanan Pijat di Solo, Gibran Bereaksi : Segera Tindak dan Proses
Bagian belakang terdapat dipan kayu lengkap dengan kasur lantai sebagai tempat Pasran tidur.
Pemisahnya dengan ruang depan hanya berupa tripleks.
Di ruang depan terdapat meja.
Di atasnya terdapat perkakas makan yang tidak begitu tertata rapi.
Di samping meja terdapat tungku dari susunan batu bata.
Sehari-hari, Pasran menghabiskan waktu dengan bersih-bersih kuburan.
Selain itu, kakek kelahiran 1 Juni 1942 itu beternak ayam dan mencari kayu bakar sebagai mata pencaharian.
Selain itu, sesekali dia juga mendapat uang dari pemberian peziarah yang datang ke punden.
"Kayu bakar saya jual untuk nempur (beli beras)."