Darurat Covid 19

Sikap Tegas Ganjar Pranowo Usai Muncul Klaster Covid-19 saat Sekolah Tatap Muka di Jepara

Sikap Tegas Ganjar Pranowo Usai Muncul Klaster Covid-19 saat Sekolah Tatap Muka di Jepara

Editor: Slamet Teguh
TribunSolo.com/Septiana Ayu
Ganjar Pranowo saat meninjau lab PCR di RSUD Soehadi Prijonegoro Sragen, Kamis (12/6/2021) lalu. 

Seiring melandainya kasus Covid-19 di Kabupaten Wonogiri, sejumlah ruas jalan yang sempat ditutup kini dibuka. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat.

Jalan yang sempat ditutup misalnya jalan di sebelah barat Jembatan Jurang Gempal, yaitu Jalan Ir. Soekarno, kini ruas jalan itu sudah dibuka selama 24 jam.

Lampu penerangan jalan umum (LPJU) pun juga sudah mulai dinyalakan kembali. Dengan begitu, lampu sudah menerangi jalan itu lagi.

Berita tentang pembukaan ruas jalan dan penyalaan lampu PJU itu dikonfirmasi oleh Kasat Lantas Polres Wonogiri, AKP Marwanto.

"Lampu PJU sudah dinyalakan kembali. Tapi kalau jalan di sekitar alun-alun masih ditutup," kata dia saat dihubungi, Kamis (16/9/2021).

Dijelaskan Marwanto, pertimbangan pihaknya kembali membuka ruas jalan dan menyalakan lampu PJU adalah kasus Covid-19 di Wonogiri mulai melandai.

Hal itu dibuktikan dengan selama tiga pekan berturut-turut, Wonogiri masuk daerah PPKM level 3.

Tak hanya itu, kata Marwanto, hal tersebut bertujuan untuk melecut geliat kegiatan ekonomi masyarakat.

"Perekonomian juga biar mulai bangkit, ini kan sudah melandai kasusnya (Covid-19)," jelasnya.

"Kalau di alun-alun masih kita tutup, sebab disana bepotensi menjadi tempat berkerumun, apalagi kalau malam hari. Maka dari itu masih kita tutup," Marwanto menambahkan.

Meski begitu, ia tak menutup kemungkinan pihaknya akan segera membuka jalan di pusat Kota Wonogiri itu. Namun hal itu tentunya dengan pertimbangan, misalnya level PPKM Wonogiri kembali turun.

"Walaupun sudah lebih longgar, kami imbau masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan. Kita semua tidak ingin kecolongan," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Wonogiri, Stefanus Pranowo menjelaskan bahwa terdapat selisih biaya selama pemadaman lampu PJU.

"Selama pemadaman karena PPKM, selisih pemakaian di Bulan Juli dengan Bulan Agustus mencapai Rp 24 juta," jelasnya kepada TribunSolo, baru-baru ini. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Muncul Klaster Covid-19 saat Sekolah Tatap Muka di Jepara, Ganjar: Langsung Ditutup.

Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved