Berita Regional

Kisah Pedagang Cilok Bingung setelah Istri Melahirkan 3 Bayi Kembar, Sebelumnya Miliki 2 Anak

Pedagang cilok bingung setelah istri melahirkan 3 bayi kembar. Kini total anaknya menjadi lima. Ia bingung bagaimana merawat sang bayi karena masalah

Editor: Weni Wahyuny
Tribun Jabar/Padna
Pasangan Sobirin (33) dan Tasiah (33) mendadak memiliki anak lima. Penyebabnya, dalam kehamilan terakhir ternyata lahir tiga anak sekaligus. 

"Saya tidak tahu karena saya tidak punya handphone Android. Tapi memang sebelumnya Evi sudah izin untuk buka donasi, ya saya silakan saja. Mungkin dia kasihan," ujar Tasiah saat ditemui TribunJabar.id di rumahnya, Rabu (15/9/2021) pagi.

Dia mengakui kondisi keluarganya serba kekurangan dan hasil kerja suaminya saat ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pokoknya.

"Di sini (rumah), saya masih numpang sama orang tua karena belum punya rumah sendiri dan suami saya ikut berjualan cilok di Jakarta. Serta sekarang saya punya anak dua dan alhamdulilah ditambah tiga bayi perempuan," katanya.

Sebelumnya, Sobirin mengatakan, dia hanya bekerja sebagai pedagang cilok di Daerah Jakarta dan berpenghasilan tidak menentu dalam setiap bulannya dari Rp 1 juta hingga Rp 1,2 juta.

"Saya sempat cemas saat lahiran istri karena saya hanya pegang uang sebesar Rp 500 ribu. Dan sekarang juga saya bingung untuk biaya perawatan bayi dan keluarga ke depan," ucapnya.

"Saya hanya tukang dagang cilok di bos saya. Tapi karena corona, hasil berjualan di Jakarta merosot. Sisa setor ke bos, cuma tersisa Rp 250 ribu dan kadang Rp 300 ribu per minggun."

Meskipun kondisi ekonomi keluarganya serba kekurangan, dia tetap bersyukur karena memiliki keluarga yang lengkap.

"Ya saya harap, ada bantuan dari pemerintah desa maupun Pemda Pangandaran. Dan di sini, saya bersama istri dan anak-anak numpang di mertua," kata Sobirin.

Dia mengantongi surat keterangan tidak mampu (SKTM) untuk biaya kelahiran bayi kembar tiga perempuan tersebut

"Alhamdulillah saat lahiran di hari Selasa (15/9/2021), tidak menggunakan biaya karena kebetulan saya punya surat SKTM," ujar Tasiah.

"Saat lahiran suami saya punya bekal Rp 500 ribu, tapi alhamdulilah ada pinjaman uang sejumlah Rp 1 juta dari saudara saya. Kan hampir satu minggu salah satu bayi kembar yang beratnya 1,3 kilogram harus di inkubator di RSUD Pandega. Pasti selain kebutuhan saya dan anak, suami saya juga butuh untuk ke sana kemari," katanya

Namun setelah ada unggahan di media sosial, Tasiah mengatakan ada bantuan datang.

"Ada yang ngasih pakaian bayi, dan ada juga yang berupa uang. Termasuk dari Puskesmas Padaherang juga ada datang ke sini," ujarnya.

Ia bersyukur, meskipun soal ekonomi untuk ke depan serba kebingungan, saat ini keluarganya dalam kondisi sehat.

"Ya yang penting suami saya tetap sehat, selamat dan masih bisa mencari rezeki untuk kebutuhan sehari-hari. Ya meskipun, hasilnya kurang apalagi masih di musim corona," ucap Tasiah.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved