Jelang Pilpres 2024
Ferdinand Protes Usai PKS Wacanakan Duet Anies-Sandi di Pilpres 2024 'Jangan Dengerin Bang Sandi'
Ferdinand Protes Usai PKS Wacanakan Duet Anies-Sandi Di Pilpres 2024 'Jangan Dengerin Bang Sandi'
TRIBUNSUMSEL.COM - Ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) masih lama akan digelar.
Namun, sejumlah tokoh disebut bakal maju di Pilpres tersebut.
Bila sesuai rencana, Pilpres baru akan digelar pada tahun 2024 mendatang.
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu melempar wacana memasangkan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dalam pemilihan presiden 2024.
Apabila hal itu terjadi, keduanya akan mengulangi sejarah ketika berpasangan dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta pada 2017 silam.
Meski demikian, Syaikhu menegaskan, wacana tersebut belum menjadi opsi yang dipilih PKS saat ini.
"Duet Anies-Sandi adalah sebuah keniscayaan," ujar Syaikhu di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (16/9/2021).
Syaikhu menyebut, sejauh ini PKS belum menentukan sosok yang akan diusung pada Pilpres 2024 mendatang.
"Namun saya tetap memandang, masih berjalan dinamis. Jadi komunikasi terus kami bangun, semoga ke depan sudah bisa kami dapatkan," ujarnya.
Syaikhu juga mengatakan PKS masih membutuhkan rekan koalisi jika ingin mengusung capres-cawapres.
Saat ini, PKS hanya memiliki kursi 8,2 persen di DPR RI, sementara syarat mengusung capres-cawapres adalah 20 persen kursi DPR.
Baca juga: Bukan Ganjar atau Prabowo, Sandiaga Jadi Presiden 2024 yang Dijagokan Kelompok Emak-emak di Pilpres
Baca juga: Pilpres 2024 Disebut Bakal Menjadi Duel Antara Prabowo, Airlangga dan Puan Maharani Jatahnya Kader
Sementara itu, pegiat media sosial Ferdinand Hutahaean mengingatkan agar Sandiaga Uno jangan mau dipasangkan dengan Anies Baswedan dalam pilpres mendatang.
"Bang @sandiuno, jangan dengerin godaan PKS ini, jangan terkecoh dan jangan terjebak. Jangan pernah berkoalisi lagi dgn kaum intoleran hanya untuk kekuasaan," tulis Ferdinand Hutahaean di Twitter pada Kamis (16/9/2021).
Ferdinand menilai, karier politik Sandiaga Uno ke depan tidak akan bagus apabila memaksakan diri bergabung dengan kelompok Islamis.
"Masa depan politikmu akan buruk bersama mereka. Karirmu akan bagus bersama kelompok nasionalis..!!" ungkapnya.