Bahaya Susu Kental Manis
BPOM Peringatkan Susu Kental Manis Tidak Boleh Diseduh dan Diminum Langsung, Ini Alasannya
Ada dampak bahaya mengkonsumsi susu kental manis secara langsung salah satunya bisa diabetes.
TRIBUNSUMSEL.COM - Ada dampak bahaya mengkonsumsi susu kental manis secara langsung salah satunya bisa diabetes.
Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Rita Endang menegaskan, susu kental manis (SKM) tidak untuk diseduh atau diminum langsung sebagaimana susu pada umumnya.
Sebab, fungsi susu kental manis tidak untuk menggantikan ASI, tidak cocok untuk bayi sampai 12 bulan, serta tidak dapat dipergunakan sebagai satu-satunya sumber gizi.
Menurut Rita, susu kental manis seharusnya digunakan untuk topping dan bukannya untuk diseduh.
Cara mengonsumsi susu kental manis dengan diseduh, imbuhnya merupakan kebiasaan yang salah dan harus diubah.
"Sudah ada peringatannya, masyarakat yang memang berisiko terhadap kandungan gulanya (susu kental manis) seharusnya perlu mengoreksi diri," kata Rita dikutip dari Antara, Senin (13/9/2021).
Sebelumnya, Direktur Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan Doddy Izwardi mengatakan bahwa produk kental manis bukanlah merupakan produk susu yang bisa dikonsumsi untuk menambah asupan gizi.
Bahkan menurutnya susu kental manis (SKM) tidak diperuntukkan untuk balita.
"Namun perkembangan di masyarakat dianggap sebagai susu untuk pertumbuhan. Kadar gulanya sangat tinggi, sehingga tidak diperuntukkan untuk itu," ujarnya sebagaimana diberitakan Antara (4/7/2018).
Mengonsumsi susu kental manis secara berlebih meningkatkan risiko diabetes dan obesitas pada anak-anak, karena tingginya kadar gula di SKM.
Ahli menjelaskan, susu kental manis memang dapat dijadikan sumber energi, namun sangat tidak baik jika energi anak bersumber dari gula.
Meskipun tubuh mempunyai batas toleransi tertentu, konsumsi gula lebih dari 10 persen energi total berisiko menurunkan sensitivitas insuln.
Hal ini juga kemudian memicu hiperglikemia atau kadar gula darah lebih tinggi dari batas normal dan memicu risiko diabetes.
Selain menyebabkan diabetes dan obesitas, asupan gula berlebih akan merusak gigi anak-anak.
Dalam piramida gizi seimbang, gula diperbolehkan untuk anak sebanyak satu hingga dua sendok makan atau setara dengan 26 gram.